Latest Post
00.58
Suara Hati
Diterbit Oleh Unknown pada Sabtu, 27 September 201400.58
sudah separuh dekade diri ini menempuh study masih ada saja yang mengiginkan penderitaanku karena satu kesalahan dan ini menjadi catatan hidup yang tak bisa terlupakan dalam sejarah hidup sampai anak cucuku kelak nanti, akan kuwaris sepenggal cerita itu buat mereka kelak nanti agar jangan melawan orang2 yang hebat.
setiap melangkah pasti ada duri dan onak akan menusuk mata batin, segala tindakan pasti ada konsekuensinya, takdir itu sangat kelam. Tiada satu setan dua binatangpun yang mau membantu malah membantah dan membantai psikolog.
Kelaliman itu tak berhumanis,cercaan selalu datng di kuping kiri-kanan, hambar semua dirasa bila mengecap persoalan yang rumit itu. Segala yang indah sirna dan raib oleh masa suram ini, Tuhan hanya menertawakan Nasib hambanya yang tak taat padanya.
perasan dan ideologiku akan tergadai oleh masa depanku yang cerah, kompleksitas sudah apa yang di alami menjadi luka yang sukar terobati.
Label:
CERITA
20.27
Pemerintah dompu mengesahkan pembuatan Pura terbesar Di Dompu.
Diterbit Oleh Unknown pada Sabtu, 13 September 201420.27
Sabtu, 13 Sep 2014
Meski Ditolak warga, Pura Terbesar di Asia Diresmikan di
Desa Pancasila, Dompu NTB
NTB (voa-islam.com) - Kembali umat Islam merasa dikhianati
oleh Pemerintah di negeri ini. Kemarin tanggal 9 september 2014, bertempat di
Desa Pancasila, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu NTB, Pangdam Udayana beserta
puluhan personil TNI dan Polri serta ratusan umat Hindu dari Bali dan NTB pada
umumnya meresmikan sekaligus melakukan sembahyang di salah satu Pura yang di
klaim sebagai Pura terbesar di Asia.
Keberadaan pura yang luasnya mencapai lebih kurang 10 hektar
tersebut, selama ini dianggap oleh masyarakat, khususnya umat Islam di desa
Pancasila, sebagai pura yang ilegal karena berdiri lahan yang didominasi
mayoritas umat islam dan sangat meresahkan warga.
Ini dikarenakan posisi Pura yang berdekatan dengan mata air
warga serta keberadaan Pura yang tidak sesuai dengan Surat Keputusan Bersama
(SKB) tiga menteri yaitu pasal 13,14 dan 15.
Sikap pemerintahan yang memberikan ijin pembangunan pura
didekat lokasi mayoritas umat Islam, telah mencederai perasaan umat islam,
ditambah lagi dengan klaim umat hindu yang mengaku sebagai pure terbesar di
Asia merupakan penghinaan terhadap umat Islam, sebagai umat mayoritas di daerah
Dompu dan selayaknya pura terbesar tersebut haruslah didirikan di daerah
mayoritas jindu di Pulau Bali.
Salah satu masyarakat yang kami temui menuturkan, "kami
masyarakat desa Pancasila dan enam dusun lainnya disini tidak setuju dengan
keberadaan Pure tersebut,karena bukan daerah mayoritas umat hindu serta keberadaan
sumber mata air kami yang berdekatan langsung dengan bangunan Pure" ungkap
bapak Abdullah.
"Mereka mengerahkan aparat yang banyak beserta Pangdam
Udayana serta jajaran tinggi lainnya, seakan ingin mengintimidasi kami yang
tidak setuju dengan keberadaan pura ini" lanjut beliau.
Forum Umat Islam (FUI) Dompu, juga menolak keberadaan pura
tersebut karena bertentangan dengan SKB 3 menteri serta keberadaan sumber mata
air warga yang langsung berada dekat Pure.
Karena apa yang terjadi di daerah mayoritas Islam sangat
berbeda dengan tempat minoritas islam seperti di Bali dan daerah lainnya.
Baru-baru ini media televisi gencar memberitakan pelarangan jilbab
disekolah-sekolah didaerah Bali, sikap umat hindu bali seperti ini justru akan
menimbulkan penentangan dari umat Islam di daerah-daerah mayoritas seperti di
NTB ini.
Ketika tim media mendatangi Ketua MUI Dompu beserta jajaran
Muspida yaitu Wakil Bupati Dompu NTB untuk menanyakan perihal pura tersebut,
semuanya merespon dengan baik dan akan meninjau kembali ijin keberadaan Pure
tersebut. [fayis/adivammar/voa-islam.com. Bima Institute
Label:
BERITA
05.57
SISI LAIN PEMIKIRAN ADOLF HITLER
Diterbit Oleh Unknown pada Rabu, 06 Agustus 201405.57
Adolf Hitler adalah seorang diktator yang dikenal oleh banyak orang sebagai orang yang kejam dan bengis yang sangatlah terkenal dengan faham Fasisme. Tetapi disisi lain Adolf Hitler mempunyai sisi lain yang sangat bertolak belakang sejarah yang ada didunia ini. Buku sejarah dunia lebih banyak mencatat sisi kelam dari Adolf Hitler yang terkenal dengan peristiwa pembantaian Yahudi atau dikenal dengan istilah Holocaust.
Jika
kita berbicara tentang kebengisan dan pembunuhan umat manusia, di
Inggris juga ada yang lebih keji dari itu begitu juga pada masa
kekaisaran Jepang. Namun mengapa dunia hanyalah menghukum Adolf Hitler dan
menjelek-jelekkan nama Nazi seolah-olah Nazi masih berwujud hingga hari
ini sementara dunia melupakan kesalahan Inggris terhadap Skotlandia,
Jepang terhadap dunia dan Afrika Selatan terhadap warga kulit hitam-nya?
Prinsip-prinsip Adolf Hitler
Prinsip Adolf Hitler tentang Yahudi, Zionisme dan proses berdirinya negara Israel. Adolf Hitler telah
melancarkan Holocaust untuk membasmi Yahudi karena dia beranggapan
suatu saat nanti Yahudi akan menjerumuskan umat manusia didunia.
Prinsip Adolf Hitler tentang Islam. Adolf Hitler telah mempelajari sejarah tentang kerajaan
dan umat terdahulu, dan dia telah menyatakan bahwa ada tiga peradaban
yang terkuat yaitu Persia, Romawi dan Arab. Ketiga peradaban yang terkuat itu telah
menguasai dunia pada masa lalu. Sementara Persia dan Romawi masih
melanjutkan peradaban mereka hingga hari ini, namun Arab hanya
bertengkar dengan sesamanya. Dia melihat ini sebagai satu masalah
karena Arab akan merobohkan Peradaban Islam yang dia telah lihat begitu
hebat pada masa lalu.
Adolf Hitler merasa kagum akan Peradaban Islam, oleh karena itu dia telah mencetak panduan mengenai Islam dan diedarkan kepada tentara Nazi, walaupun pada waktu itu kepada tentara yang non-Islam.
Dimanapun dia berada, Adolf Hitler
juga selalu memberi kesempatan untuk tentara Jerman yang beragama Islam
untuk menunaikan sholat ketika sudah masuk waktunya, bahkan tentara
Jerman pernah sholat berjama’ah di Lapangan Berlin dan pada waktu itu Adolf Hitler hanya menunggu mereka hingga mereka menyelesaikan sholat berjama’ah untuk menyampaikan pidatonya.
Adolf Hitler juga
sering bertemu dengan para Ulama Islam dan meminta pendapat mereka
serta belajar dari mereka tentang agama, khususnya Islam dan kisah para
sahabat dalam menyusun strategi.
Dia
juga meminta para Syaikh untuk mendampingi tentaranya dan mendo’akan
mereka yang non- Islam dan memberi semangat kepada tentara Islam untuk
memerangi Yahudi.
Pengaruh Al-Quran dalam ucapan Adolf Hitler
Ketika Adolf Hitler dan
tentara Nazi tiba di Moscow, dia berniat menyampaikan pidato. Dia
memerintahkan para penasihatnya untuk mencari kata-kata pembukaan yang
agung dari kitab suci, kata-kata ahli filsafat atau dari bait syair.
Seorang sastrawan Iraq yang tanggal di Jerman memberi masukan ayat
Al-Qur’an yang artinya adalah “Telah dekat Hari Kiamat dan telah terbelah bulan…”
Adolf Hitler merasa
kagum dengan arti ayat Al-Qur’an ini dan menggunakannya sebagai kalimat
pembukaan dan isi kandungan pidatonya. Para ahli tafsir Al-Qur’an
sendiri menjelaskan bahwa ayat Al-Qur’an tersebut bermakna keagungan,
kekuatan dan mempunyai arti yang sangat mendalam.
Semua ini dinyatakan Adolf Hitler dalam bukunya Mein Kampf yang ditulis di penjara bahwa segala tindakannya berdasarkan Al-Qur’an khususnya tindakannya terhadap kaum Yahudi.
Adolf Hitler bersumpah dengan nama Allah SWT
Adolf Hitler telah
mengatakan sumpah dengan menyebut nama Allah SWT di dalam ikrar
pimpinan tentaranya yang akan tamat belajar di Akademi tentara Jerman.
“Saya
bersumpah dengan nama Allah (Tuhan) yang Maha Besar dan inilah sumpah
suci saya, bahwa saya akan mematuhi semua perintah pimpinan tentara
Jerman dan pemimpinnya (saya) Adolf Hitler, panglima tertinggi, akan
selalu bersedia untuk mengorbankan nyawa saya kapanpun demi
kepemimpinan saya”.
Adolf Hitler juga
pantang meminum arak ketika dia gemetar saat keadaan pasukan Jerman
sedang goncang dan berbahaya. Waktu itu para dokter memintanya meminum
arak sebagai obat dan beliau menolak sambil berkata, “Bagaimana anda
ingin menyuruh seseorang minum arak untuk pengobatan sedangkan dia
seumur hidupnya tidak pernah menyentuh arak” . Adolf Hitler tidak pernah menyentuh arak sepanjang hidupnya, minuman kegemarannya adalah hanya teh celup.
Sebagai
orang yang terikat dengan akademik, kita bisa mempelajari sisi baik
dari sang diktator ini, meskipun Adolf Hitler mempunyai sejarah yang
sangat jelek dimata orang-orang akan tetapi kita juga bisa memetik
kebaikan darinya itu. Wallahu a’lam.
Label:
BIOGRAFI TOKOH
10.08
Saptu Sore atau Malam Minggu walau aku benar-benar telah mengubur keinginan pulang kampung lebaran Kali ini,,,Tapi tidak untuk kerinduan ku Biasanya Malam minggu ini kalau tidak aku yang nelpon kerumah akan ada orang rumah yang nelpon atau pacar saya telpon begitu siklus selama enam bulan menempuh pendidikan,,,,Namun setelah selesai Sholat Tarawih, di mesjid terdekat kost ku terasasekali dingin yang menusuk tulang dan sesekali petir menyapa langit mendung Malam itu entah apa yang kurasa malam itu benar-benar membingungkan,,,”Ah mungkin karena Aku terlalu rindu akan pulang kampUng”Timpal ku dalam hati makin lama2 terasa makin tidak tenang,,Segera saja aku kembali mengambil air whudu berniat untuk mengaji siapa tahu saja Aku bisa lebih tenang….beberapa Lama kemudian, Akupun mulai mengaji ,dan aku mendengar dari balik pintu suara ketokan sambil memanggil nama ku, ia suara yang tidak asing bagi ku,,,suara wanita Paruh baya yang slalu menyediakan nasi buat ku selama Aku ngekos enam bulan ini…ia suara ibu supri...Ibu kost ku”Mas imam ne ada telpon dari saudara mu”Ia bu sebentar aq segera membuka pintu dan segera menuju ke ruang telpon “Hallo Mam sahut suara dari telpon ia aku kenal suara ini Suara Saudara ku”..Ia Napa Mas “Sebaiknya Kamu besok pulang ibu Sakit di rumah”aku tidak berkata apa2,,,Aku tidak tau apa aku harus merasa bahagia atau Sedih Tapi dalam Benakku muncul berbagai macam pertanyaan..”Setelah telpon dari Kakak ku Selesai”dan segera, setelah itu aku kembali kekamar dan Tak tau kenapa tiba2 saja aku segera mencari dompet dan memandang foto ibu ku yang biasa aku sisipkan di dompet dan biasanya aku slalu memandangnya ketika rindu….Pertanyaan demi pertanyaan Muncul dalam benak ku “ada APa dengan ibu ku…?Kenapa harus pulang Kalau ibu sakitnya tidak Parah..?Jangan2 Ibu sudah……?Ah tidak tuhan jangan panggil ibu hamba secepat ini….sejujurnya aku masih menenangkan diri untuk tidak berprasangka yang bukan-bukan tentang apa yang terjadi dengan ibu ku di kampung…beberapa Saat kemudian datang ibu supri, ibu kost ku “Mas imam Kamu besok jadi pulang…?” Ia Bu Saya berangkat Besok pagi Menggunakan Kereta Sampai Banyuwangi selanjutnya estafet entah pake apa saja nanti…Tapi,bu Saya tidak punya uang,,,karena Besok minggu saya belum bisa di kirim uang untuk kepulangan Saya,,,Apa Bisa Saya minta Kembali uang pembayaran Kost dan biaya Makan selama sebulan kedepan yg saya bayarkan ke ibu untuk ongkos saya pulang…?
Oh tentu bisa Mam saya Akan Kasih besok,,,,(Oh ya dari cerita kakak Saya di kampong Setelah saya sampai satu minggu ternyata bu supri ibu kost ku sudah tau bahwa ibu saya sudah meninggal saat di telpon, kakak saya sebelum saya keluar menjawab telpon itu dan kakak saya bilang untuk tidak menceritakan Perihal tersebut Pada Saya)mungkin karena dia tau tentang hal tersebut dia ahirnya Mau memberikan kembali uang kost dan biaya makan saya selama Sebulan yang di bayar duluan).
Semalama Saya tidak bisa tidur dan terus memandangi foto ibu entah kenapa air mata slalu meluncur deras hingga tak bisa tertahan “dalam Hati slalu menyimpan kecurigaan tentang Apa yang terjadi dengan ibu…?kenapa saya harus pulang kalau ibu sakitnya tidak parah Atau jangan2 ibu telah….?”
Jam delapan pagi aku segera pamitan sama ibu kost, menuju stasiun kereta Api terdekat dengan mengambil Kereta Clas Ekonomi untuk menghemat biaya mengingat perjalanan ku masih jauh Harus melewati 2 (dua) pulau untuk bisa sampai di pulau ku,,,,sengaja Aku pilih tempat duduk di pojok agar dalam perjalanan Aku bisa melihat Pemandangan selama perjalanan Namun hampir setegah perjalanan kereta itu kembali aku di buat tidak tenang ahirnya aku berdiri dan menuju pintu sambungan kereta,,,sesekali muncul pertanyaan tadi malam hingga membuat aku tak bisa tenang,,,sebelum Kereta jalan tadi aku menyengajakan diri untuk menukar uang receh sebanyak2nya untuk di berikan pada pengamen dan pengemis di perjalanan dengan Harapan agar do’a saya dalam hati bisa terkabul “iya do’a tentang keselamatan ibu Saya”di perjalanan itu tak terhitung lagi saya duduk dan berdiri sambil memutarkembali ingatan saya tentang wajah sayu yang sudah mulai memperlihatkan keletihanya dengan beberapa keriput yang di wajahnya juga terlihat jelas beberapa helai rambut yang lurus itu beruban,,
Teringat Lebaran tahun lalu lantaran karena perbedaan pemberian uang saya marah dan membanting gitar yang sempat dia belikan dulu Pada saat itu, mamang kondisi emosi sebagai anak remaja yang masih duduk di angku kelas 3 SMU benar aku tunjukan ‘’“Bu kok saya di kasih uang lebaran tidak sama dengan yang lain ….?Maksud saya saudara2 saya yang lain…Ibu “Kamukan sudah dapat uang kemarin untuk di belikan gitar (Dalam Bahasa Daerah “Nggomi waura Mbei piti weli kai gitar mu re ana)”Tampa berpikir panjang saya pun membanting gitar hingga pecah tapi tanpa saya sadari dari mata sayu itu menetes Air mata ya Airmata yang baru kali itu saya lihat….mungkin ibu pada saat itu merasa hatinya tergores oleh perlakuan anaknya hingga tak mampu menahan air matanya….Oh tuhan saya telah membuat ibu ku manangis sungguh hamba adalah anak yang tak tau di untung “Maaf bu maafkan Anak mu”sesekali aq usap air mata dalam perjalanan pulang itu.
Kambali aku teringat ketika ibu Mengantarkan aku ke pangkalan Bus jurusan luar kota antar propinsi tempat untuk menempuh pendidikan Paska lulus SMU bersama saudara2 ku juga ikut Gadis yang aku sebut Pacar Tadi “Ayu”Namanya malam itu malam terahir aku ketemu ibu (dan ternyata Malam terahir dan untuk selama-lamanya)sebelum naik ke Bus aku memeluknya erat2 dan menangis karena akan aku akan merindukannya,,,Ibu Mencoba menenangkan ku Sambil berkata “Sudah Jangan Nangis,,,Anak laki-laki g boleh menangis,,,Anak laki2 Harus kuat,,,Anak laki2 harus tegar apapun tentangannya Harus di hadapi,,,,Ibu dan Bapak mu Pasti mendo,akan mu dn berharap yang terbaik buat mu, di tempat yang jauh sana,,,jangan lupa Sholat dan menagji dan do’akn saja ibu dan Ayah agar tetap sehat untuk menafkai keluarga kita dan membiayai sekolah mu…rajin belajar ya di tempat mu yang baru Terahir Ibu yakin kamu bisa membagakan kedua orang tua mu”dan lagi2 air mata ini terus meleleh dalam perjalanan itu.
PELUKAN TERAKHIR IBU DAN TAHUN TERAKHIR LEBARAN
Diterbit Oleh Unknown pada Senin, 21 Juli 201410.08
Tepat 13 tahun Silam setelah lulus SMU…Di beranda depan rumah, sore itu
aku sempatkan diri bermanja-manja dengan menyodorkan Kepala ku dan berusaha
meraih tangannya agar segera mencarikan kutu di kepala ku,,,,Aq tau saat itu
wajahnya cukup kelihatan rasa capeknya karena sudah seharian berjibaku dengan
daganganya di pasar,Tapi sengaja aku manfaatkan waktu senggang hanya untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayangnya,
walau bagaiamanapun itulah momennya karena beberapa hari lagi aq akan
meninggalkan kota kelahiran ku untuk melanjutkan kuliah…ya kuliah di pulau
seberang sana yang harus melewati Tiga pulau untuk sampai di tempat
tujuan….dalam hati aku berkata “Tuhan Sungguh beruntung Hamba di lahirkan dari
Rahim Perempuan ini,,,Perempuan yang ku sebut ibu, ini adalah yang terbaik
dalam Hidupku,,,menggunakan seluruh tenaganya hanya untuk membiayai Kehidupan
keluarga dan termasuk menyekolahkannya karena yang dia tahu bahwa cukup dia
yang tidak bisa mengenyam pendidikan,yang tidak tau baca tulis jangan lagi
anak-Anaknya”.
Enam bulan Sudah berlalu di tempat ku yang baru
(Sejak aku di antar ibuku untuk kuliah di pulau jawa )itu artinya liburan
smester di mulai Aq ingat Sekali hari itu, tepat jum’at Sore Aq telpon ke
Kampung menggunakan Jasa Wartel di dekat Tempat Kost ku karena di rumah tidak
ada pesawat Telpon (Apa lagi HP dan waktu itu sangat jarang orang2 yang
memiliki HP kecuali orang2 tertentu) maka aku telpon Melalui Pesawat telpon
milik tetangga”Beberapa Kali telpon berbunyi lalu di angkat oleh anak tetangga pemilik
telpon itu “Ass…wr…wb dengan siapa…? Sahut anak tetangga tersebut Tanpa panjang
lebar saya langsung mengutarakan maksud saya menelpon tersebut Mengingngat
Tarif telpon saat itu lumayan Mahal untuk ukuran kami perantau “Maaf mba Saya
Imam, tetangga mba saya minta tolong bisa bicara dengan ibu saya….?mba tetangga
tersebut langsung tau kalau saya menelponnya dari jauh dengan lembutnya dia
bilang “ia Imam Tunggu sebentar ya mba Panggilkan ibunya”ia Mba Terima Kasih
sahutku beberapa menit kemudia dari kejauhan terdengar suara
“Ass…wr…wb..Hallo…Hallo…Hallo Imam ini Bapak nak “ia Pak ibu ada pak Ibu mu
belum bisa ngomong sama kamu dia sakit,,,,mank Ibu sakit apa Pak…?Biasalah ibu
mu kecapaean..”Oh ia Pak”,,,,Kenapa IMam Apa yang mau kau samapaikan katakana saja…?
“Gini Pak,,,sebanarnya saya mau minta ijin pulang di libur semester ini,,karena waktu liburnya cukup lama sebulan pak dan Biar sekalian bisa lebaran di kampung bersama Keluarga!”senarnya hajatan utama telpon tersebut selain memberitau tentang libur juga berharap agar di kirimkan ongkos pulang.
Bapak : “gini mam sebaiknya Kamu tahun ini g usah pulang dulu lagian tempatnya jauh dan kamu baru enam bulan,,,kamu tunda dulu kepulangan,tunggu lebaran tahun depan saja kamu baru pulang”..dengan berat hati aku iakan kata Bapak,,,walau sebenarnya aq benar2 merasa rindu sekali untuk pulang kampung bertemu ibu,adik2 dan sekalian bisa menceritakan bagaimana kondisi di kota, di mana aku menempuh pendidikan sekarang dan rinduku juga yg lain adalah kerinduan sebagai seorang anak remaja yang sebelum berangkat kuliah pernah menjalin hubungan dan masih tetap intens komunikasi tiap minggu selama di rantauan yaitu pada sosok gadis cantik yang saat itu masih satu kampong dengan ku “Ayu”Namanya.(Untuk Kisah ku dan gadis ini akun akan ceritakan di lain kesempatan).
“Gini Pak,,,sebanarnya saya mau minta ijin pulang di libur semester ini,,karena waktu liburnya cukup lama sebulan pak dan Biar sekalian bisa lebaran di kampung bersama Keluarga!”senarnya hajatan utama telpon tersebut selain memberitau tentang libur juga berharap agar di kirimkan ongkos pulang.
Bapak : “gini mam sebaiknya Kamu tahun ini g usah pulang dulu lagian tempatnya jauh dan kamu baru enam bulan,,,kamu tunda dulu kepulangan,tunggu lebaran tahun depan saja kamu baru pulang”..dengan berat hati aku iakan kata Bapak,,,walau sebenarnya aq benar2 merasa rindu sekali untuk pulang kampung bertemu ibu,adik2 dan sekalian bisa menceritakan bagaimana kondisi di kota, di mana aku menempuh pendidikan sekarang dan rinduku juga yg lain adalah kerinduan sebagai seorang anak remaja yang sebelum berangkat kuliah pernah menjalin hubungan dan masih tetap intens komunikasi tiap minggu selama di rantauan yaitu pada sosok gadis cantik yang saat itu masih satu kampong dengan ku “Ayu”Namanya.(Untuk Kisah ku dan gadis ini akun akan ceritakan di lain kesempatan).
Sebelum berpamitan dan menutup telponnya sekali
lagi aku mencoba membujuk ayah agar mengijikan aq untuk berbicara sama
ibu,,,Namun tak di ijinkan Karena bapak saya tau kalau andaikan saya diberi
ijin Pasti saya akan mencoba merayu dan merengek-rengek pada ibu untuk di
ijinkan pulang dan bapak saya yakin kalau ibu saya tak akan pernah tahan dan
menolak permintaan anak2nya,,,di manapun seorang ibu pasti tidak akan tega
membiarkan anaknya memohon dan merengek-rengek meminta belas kasihan apalagi
anaknya baru kali itu terpisah jauh darinya dalam waktu setengah tahun….walau
sebenarnya sering terpisah dari ku sejak aku mulai menginjak masa SMU,
kebetulan aku SMU di kabupaten Sebelah kabupaten ku tapi itu tidak
selamaini,,Paling-paling hanya sekitar 2 minggu dan tak pernah lewat dari satu
bulan…karena aq slalu di suruh pulang untuk mengambil uang belanja dan
keperluan makan sehari (osu) dan tepatan di hari aku kembali kekabupaten
tetangga ntuk mengeyam pendidikan SMU slalu saja ibu ku tidak akan tega
membiarkan aku kekurangan Uang jajan,,,,slalu saja ketika aku mau berangkat
dari rumah di Tanya “g kurang uang yang ibu kasih…?”Aku slalu menjawab cukup bu
“Tapi slalu saja sama ibu di kasih lagi”tentu sambil memperhatikan ayah ku,,,pernah
suatu hari ibu ku bertanya demikian pada ku, dan sambil berbisik “ini ibu
tambah lagi Uang jajannya”Tapi dari ruang TV Bapak saya bilang “Tambah terus
uang Jajannya Skalian uang rokoknya”bagaimana tidak bapak ku bilang demikian
soalx aku pernah kepergok merokok di rumah oleh bapak…”Dalam Hati ku aku
berkata ibuku memank baik hati”sambil terus melangkah pergi Tapi bapak ku bukan
berarti tidak baik dia hanya tak ingin saya terlalu manja dan dia tunjukan
kebaikan nya dengan Cara yang berbeda dari ibu ku.
Kembali ke telpon dengan Bapk tadi Ahirnya Aku mengalah untuk tidak pulang lebaran tahun ini kata bapak “Pulang untuk lebaran Tahun depan Saja”karena berbagai alasan yang sebenarnya Baik yaitu “menghemat uang karena ongkosnya mahal,Skalian kamu bisa lebih serius belajar dll”
Namu karena kerinduan ku pada kampung halaman begitu besar dan juga pada Gadis (Pacar)ku yang kau tinggal enam bulan yang “Ayu”Namanya membuat aku kepingin sekali segera bertemu banyak yang ingin aku ceritakan padanya. Walau sedikit kecewa aku pamitan pada bapak di telpon “Sambil berucap salam hormat pada Ibu”Ass…wr…wb Pak.
Kembali ke telpon dengan Bapk tadi Ahirnya Aku mengalah untuk tidak pulang lebaran tahun ini kata bapak “Pulang untuk lebaran Tahun depan Saja”karena berbagai alasan yang sebenarnya Baik yaitu “menghemat uang karena ongkosnya mahal,Skalian kamu bisa lebih serius belajar dll”
Namu karena kerinduan ku pada kampung halaman begitu besar dan juga pada Gadis (Pacar)ku yang kau tinggal enam bulan yang “Ayu”Namanya membuat aku kepingin sekali segera bertemu banyak yang ingin aku ceritakan padanya. Walau sedikit kecewa aku pamitan pada bapak di telpon “Sambil berucap salam hormat pada Ibu”Ass…wr…wb Pak.
Saptu Sore atau Malam Minggu walau aku benar-benar telah mengubur keinginan pulang kampung lebaran Kali ini,,,Tapi tidak untuk kerinduan ku Biasanya Malam minggu ini kalau tidak aku yang nelpon kerumah akan ada orang rumah yang nelpon atau pacar saya telpon begitu siklus selama enam bulan menempuh pendidikan,,,,Namun setelah selesai Sholat Tarawih, di mesjid terdekat kost ku terasasekali dingin yang menusuk tulang dan sesekali petir menyapa langit mendung Malam itu entah apa yang kurasa malam itu benar-benar membingungkan,,,”Ah mungkin karena Aku terlalu rindu akan pulang kampUng”Timpal ku dalam hati makin lama2 terasa makin tidak tenang,,Segera saja aku kembali mengambil air whudu berniat untuk mengaji siapa tahu saja Aku bisa lebih tenang….beberapa Lama kemudian, Akupun mulai mengaji ,dan aku mendengar dari balik pintu suara ketokan sambil memanggil nama ku, ia suara yang tidak asing bagi ku,,,suara wanita Paruh baya yang slalu menyediakan nasi buat ku selama Aku ngekos enam bulan ini…ia suara ibu supri...Ibu kost ku”Mas imam ne ada telpon dari saudara mu”Ia bu sebentar aq segera membuka pintu dan segera menuju ke ruang telpon “Hallo Mam sahut suara dari telpon ia aku kenal suara ini Suara Saudara ku”..Ia Napa Mas “Sebaiknya Kamu besok pulang ibu Sakit di rumah”aku tidak berkata apa2,,,Aku tidak tau apa aku harus merasa bahagia atau Sedih Tapi dalam Benakku muncul berbagai macam pertanyaan..”Setelah telpon dari Kakak ku Selesai”dan segera, setelah itu aku kembali kekamar dan Tak tau kenapa tiba2 saja aku segera mencari dompet dan memandang foto ibu ku yang biasa aku sisipkan di dompet dan biasanya aku slalu memandangnya ketika rindu….Pertanyaan demi pertanyaan Muncul dalam benak ku “ada APa dengan ibu ku…?Kenapa harus pulang Kalau ibu sakitnya tidak Parah..?Jangan2 Ibu sudah……?Ah tidak tuhan jangan panggil ibu hamba secepat ini….sejujurnya aku masih menenangkan diri untuk tidak berprasangka yang bukan-bukan tentang apa yang terjadi dengan ibu ku di kampung…beberapa Saat kemudian datang ibu supri, ibu kost ku “Mas imam Kamu besok jadi pulang…?” Ia Bu Saya berangkat Besok pagi Menggunakan Kereta Sampai Banyuwangi selanjutnya estafet entah pake apa saja nanti…Tapi,bu Saya tidak punya uang,,,karena Besok minggu saya belum bisa di kirim uang untuk kepulangan Saya,,,Apa Bisa Saya minta Kembali uang pembayaran Kost dan biaya Makan selama sebulan kedepan yg saya bayarkan ke ibu untuk ongkos saya pulang…?
Oh tentu bisa Mam saya Akan Kasih besok,,,,(Oh ya dari cerita kakak Saya di kampong Setelah saya sampai satu minggu ternyata bu supri ibu kost ku sudah tau bahwa ibu saya sudah meninggal saat di telpon, kakak saya sebelum saya keluar menjawab telpon itu dan kakak saya bilang untuk tidak menceritakan Perihal tersebut Pada Saya)mungkin karena dia tau tentang hal tersebut dia ahirnya Mau memberikan kembali uang kost dan biaya makan saya selama Sebulan yang di bayar duluan).
Semalama Saya tidak bisa tidur dan terus memandangi foto ibu entah kenapa air mata slalu meluncur deras hingga tak bisa tertahan “dalam Hati slalu menyimpan kecurigaan tentang Apa yang terjadi dengan ibu…?kenapa saya harus pulang kalau ibu sakitnya tidak parah Atau jangan2 ibu telah….?”
Jam delapan pagi aku segera pamitan sama ibu kost, menuju stasiun kereta Api terdekat dengan mengambil Kereta Clas Ekonomi untuk menghemat biaya mengingat perjalanan ku masih jauh Harus melewati 2 (dua) pulau untuk bisa sampai di pulau ku,,,,sengaja Aku pilih tempat duduk di pojok agar dalam perjalanan Aku bisa melihat Pemandangan selama perjalanan Namun hampir setegah perjalanan kereta itu kembali aku di buat tidak tenang ahirnya aku berdiri dan menuju pintu sambungan kereta,,,sesekali muncul pertanyaan tadi malam hingga membuat aku tak bisa tenang,,,sebelum Kereta jalan tadi aku menyengajakan diri untuk menukar uang receh sebanyak2nya untuk di berikan pada pengamen dan pengemis di perjalanan dengan Harapan agar do’a saya dalam hati bisa terkabul “iya do’a tentang keselamatan ibu Saya”di perjalanan itu tak terhitung lagi saya duduk dan berdiri sambil memutarkembali ingatan saya tentang wajah sayu yang sudah mulai memperlihatkan keletihanya dengan beberapa keriput yang di wajahnya juga terlihat jelas beberapa helai rambut yang lurus itu beruban,,
Teringat Lebaran tahun lalu lantaran karena perbedaan pemberian uang saya marah dan membanting gitar yang sempat dia belikan dulu Pada saat itu, mamang kondisi emosi sebagai anak remaja yang masih duduk di angku kelas 3 SMU benar aku tunjukan ‘’“Bu kok saya di kasih uang lebaran tidak sama dengan yang lain ….?Maksud saya saudara2 saya yang lain…Ibu “Kamukan sudah dapat uang kemarin untuk di belikan gitar (Dalam Bahasa Daerah “Nggomi waura Mbei piti weli kai gitar mu re ana)”Tampa berpikir panjang saya pun membanting gitar hingga pecah tapi tanpa saya sadari dari mata sayu itu menetes Air mata ya Airmata yang baru kali itu saya lihat….mungkin ibu pada saat itu merasa hatinya tergores oleh perlakuan anaknya hingga tak mampu menahan air matanya….Oh tuhan saya telah membuat ibu ku manangis sungguh hamba adalah anak yang tak tau di untung “Maaf bu maafkan Anak mu”sesekali aq usap air mata dalam perjalanan pulang itu.
Kambali aku teringat ketika ibu Mengantarkan aku ke pangkalan Bus jurusan luar kota antar propinsi tempat untuk menempuh pendidikan Paska lulus SMU bersama saudara2 ku juga ikut Gadis yang aku sebut Pacar Tadi “Ayu”Namanya malam itu malam terahir aku ketemu ibu (dan ternyata Malam terahir dan untuk selama-lamanya)sebelum naik ke Bus aku memeluknya erat2 dan menangis karena akan aku akan merindukannya,,,Ibu Mencoba menenangkan ku Sambil berkata “Sudah Jangan Nangis,,,Anak laki-laki g boleh menangis,,,Anak laki2 Harus kuat,,,Anak laki2 harus tegar apapun tentangannya Harus di hadapi,,,,Ibu dan Bapak mu Pasti mendo,akan mu dn berharap yang terbaik buat mu, di tempat yang jauh sana,,,jangan lupa Sholat dan menagji dan do’akn saja ibu dan Ayah agar tetap sehat untuk menafkai keluarga kita dan membiayai sekolah mu…rajin belajar ya di tempat mu yang baru Terahir Ibu yakin kamu bisa membagakan kedua orang tua mu”dan lagi2 air mata ini terus meleleh dalam perjalanan itu.
Singkat Cerita Setelah menempuh Perjalanan yang
melelahkan Selam dua hari ahirnya Aku Sampai di depan rumah malam Hari sekita
pukul 12.00 malam ketika melihat banyak orang di dalam rumah aku segera berlari
menuju ke kamar ibu tanpa menghiraukan mereka,,,ternyata aku hanya menemukan
Ayah dan adik2 ku berkumpul di dekat persemaiayam Ibu,,,tak terasa air mata
menetes dengan deras,,,malam itu bagai halilitar menyambar perasaan tidak
percaya menyelimuti ku,,,,terkadang dalam hati berucap kenapa tuhan terlalu
cepat memanggil ibu ku…?kami belum siap menjalani hidup tanpa ibu tuhan…?Ibu
pasti kelelahan berkerja hanya untuk membiayai sekolah Anak-anaknya,ibu, pasti
kelelahan bekerja hanya agar anak-anaknya seperti Anak-Anak keluarga
lain,,,,ibu pasti kelelahan bekerja Hanya untuk melihat anak-anaknya tidak
kekurangan dan bisa tersenyum seperti anak2 keluarga lain….di dekat aku ayah
meminta ku bersabar dan bertawkal “ibumu sudah di makam dua hari yang lalu”
Aku tak bisa menahan Haru dan rasa sesalku
karena tak bisa mengantar Kepergian terahirnya ibu”menuju kealam keabadian
sana”Jauh di lubuk hati aku berdo’a untuk ibu semoga tuhan memberi tempat yang
layak untuk ibu ku,,,Imam Berjanji akan menjaga adik2 dengan baik dan
memastikan mereka tidak akan kehilangan Indahnya masa kecil dan Senyum
keceriaan karena kepergian mu yang tak akan kembali lagi.
Semoga Cerita ini Memberi kita inspirasi dan
ma’afkan penulis jika kalimat2nya susah di cerna berusahalah untuk
mencernanya,,,Semoga Yang masih punya ibu tetap menjadikan ibunya wanita
terhebat di dunia dan jangan Biarkan Airmatanya mengalir karena ulah
kita,,,sebelum terlabat gunakan momentum Ramdhan dan idul fitri ini untuk
memohon Ampun pada malaikat yang bernama “Ibu” karena penyesalan tidak akan
datang duluan.
By.Syaf Kaso
Label:
CERITA
23.12
PEMIKIRAN HASAN HANAFI (FILSAFAT ISLAM)
Diterbit Oleh Unknown pada Minggu, 13 Juli 201423.12
Label:
FILSAFAT
00.22
"hidup selalu optimis dan realistis utk menuju era yg baru" jngn ada kata mundur lebih baik maju perlahan tapi pasti
Kejernihan dan kekotoran hati seseorang akan tampak jelas tatkala dirinya ditimpa kritik, celaan, atau penghinaan orang lain. Bagi orang yang lemah akal dan imannya, niscaya akan mudah goyah dan resah. Ia akan sibuk menganiaya diri sendiri dengan memboroskan waktu untuk memikirkan kemungkinan melakukan pembalasan. Mungkin dengan cara-cara mengorek-ngorek pula aib lawannya tersebut atau mencari dalih-dalih untuk membela diri, yang ternyata ujung dari perbuatannya tersebut hanya akan membuat dirinya semakin tenggelam dalam kesengsaraan batin dan kegelisahan.
Persis seperti orang yang sedang duduk di sebuah kursi sementara di bawahnya ada seekor ular berbisa yang siap mematuk kakinya. Tiba-tiba datang beberapa orang yang memberitahukan bahaya yang mengancam dirinya itu. Yang seorang menyampaikannya dengan cara halus, sedangkan yang lainnya dengan cara kasar. Namun, apa yang terjadi? Setelah ia mendengar pemberitahuan itu, diambilnya sebuah pemukul, lalu dipukulkannya, bukan kepada ular namun kepada orang-orang yang memberitahukan adanya bahaya tersebut.
Lain halnya dengan orang yang memiliki kejernihan hati dan ketinggian akhlak. Ketika datang badai kritik, celaan, serta penghinaan seberat atau sedahsyat apapun, dia tetap tegar, tak goyah sedikit pun. Malah ia justru dapat menikmati karena yakin betul bahwa semua musibah yang menimpanya tersebut semata-mata terjadi dengan seijin Allah Azza wa Jalla.
Allah tahu persis segala aib dan cela hamba-Nya dan Dia berkenan memberitahunya dengan cara apa saja dan melalui apa saja yang dikehendaki-Nya. Terkadang terbentuk nasehat yang halus, adakalanya lewat obrolan dan guyonan seorang teman, bahkan tak jarang berupa cacian teramat pedas dan menyakitkan. Ia pun bisa muncul melalui lisan seorang guru, ulama, orang tua, sahabat, adik, musuh, atau siapa saja. Terserah Allah.
Jadi, kenapa kita harus merepotkan diri membalas orang-orang yang menjadi jalan keuntungan bagi kita? Padahal seharusnya kita bersyukur dengan sebesar-besar syukur karena tanpa kita bayar atau kita gaji mereka sudi meluangkan waktu memberitahu segala kejelekkan dan aib yang mengancam amal-amal shaleh kita di akhirat kelak.
Karenanya, jangan aneh jika kita saksikan orang-orang mulia dan ulama yang shaleh ketika dihina dan dicaci, sama sekali tidak menunjukkan perasaan sakit hati dan keresahan. Sebaliknya, mereka malahan bersikap penuh dengan kemuliaan, memaafkan dan bahkan mengirimkan hadiah sebagai tanda terima kasih atas pemberitahuan ihwal aib yang justru tidak sempat terlihat oleh dirinya sendiri, tetapi dengan penuh kesungguhan telah disampaikan oleh orang-orang yang tidak menyukainya.
Sahabat, bagi kita yang berlumur dosa ini, haruslah senantiasa waspada terhadap pemberitahuan dari Allah yang setiap saat bisa datang dengan berbagai bentuk.
Ketahuilah, ada tiga bentuk sikap orang yang menyampaikan kritik. Pertama, kritiknya benar dan caranya pun benar. Kedua, kritiknya benar, tetapi caranya menyakitkan. Dan ketiga, kritiknya tidak benar dan caranya pun menyakitkan.
Bentuk kritik yang manapun datang kepada kita, semuanya menguntungkan. Sama sekali tidak menjatuhkan kemuliaan kita dihadapan siapapun, sekiranya sikap kita dalam menghadapinya penuh dengan kemuliaan sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Karena, sesungguhnya kemuliaan dan keridhaan-Nyalah yang menjadi penentu itu.
Allah SWT berfirman, "Dan janganlah engkau berduka cita karena perkataan mereka. Sesungguhnya kekuatan itu bagi Allah semuanya. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Yunus [10] : 65)
Ingatlah, walaupun bergabung jin dan manusia menghina kita, kalau Allah menghendaki kemuliaan kepada diri kita, maka tidak akan membuat diri kita menjadi jatuh ke lembah kehinaan. Apalah artinya kekuatan sang mahluk dibandingkan Khalik-nya? Manusia memang sering lupa bahwa qudrah dan iradah Allah itu berada di atas segalanya. Sehingga menjadi sombong dan takabur, seakan-akan dunia dan isinya ini berada dalam genggaman tangannya. Naudzubillaah!!!
Padahal, Allah Azza wa Jalla telah berfirman, "Katakanlah, Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan. Engkau berikan kerajaan kepada orang Kau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Kau kehendaki. Engkau muliakan yang Kau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Kau Kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Ali ‘Imran [3] : 26)***
Label:
OPINI
22.40
Masalah Sosial Tentang Kemiskinan
Diterbit Oleh Unknown pada Sabtu, 28 Juni 201422.40
Kemiskinan memang adalah
pekerjaan besar bagi pemerintah kita, tapi pekerjaan itu tidak pernah di
prioritaskan untuk mengurangi angka kemiskinan, berbagi cara telah di lakukan
tapi malah tidak dapat mengurus permasalahan ini.
Kemiskinan merupakan masalah yang
ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya kualitas hidup penduduk,
terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan
kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini
berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan
kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja
dan sebagainya.
Berbagai upaya tersebut telah
berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari 54,2 juta (40.1%) pada tahun
1976 menjadi 22,5 juta (11.3%) pada tahun 1996. Namun, dengan terjadinya krisis
ekonomi sejak Juli 1997 dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi dan
tsunami pada Desember 2004 membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, yaitu
melemahnya kegiatan ekonomi, memburuknya pelayanan kesehatan dan pendidikan,
memburuknya kondisi sarana umum sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah
penduduk miskin menjadi 47,9 juta (23.4%) pada tahun 1999. Kemudian pada 5
tahun terakhir terlihat penurunan tingkat kemiskinan secara terus menerus dan
perlahan-lahan sampai mencapai 36,1 juta (16.7%) di tahun 2004.
Pemecahan masalah kemiskinan
memerlukan langkah-langkah dan program yang dirancang secara khusus dan terpadu
oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan
masyarakat.
4.1 Faktor Penyebab
Kemiskinan
Ternyata kemiskinan itu tidak
terjadi begitu saja melainkan memiliki faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya kemiskinan. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan
dapat dikategorikan dalam beberapa hal berikut ini :
A. Merosotnya standar
perkembangan pendapatan per-kapita secara
global.
Yang perlu digaris bawahi di sini
adalah bahwa standar pendapatan per-kapita bergerak seimbang dengan
produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur
meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya,
seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun
beriringan. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar
perkembangan pendapatan per-kapita:
1) Naiknya
standar perkembangan suatu daerah.
2) Politik
ekonomi yang tidak sehat.
3) Faktor-faktor
luar negeri, diantaranya:
4) Rusaknya
syarat-syarat perdagangan
5) Beban
hutang
6) Kurangnya
bantuan luar negeri, dan Perang
B. Menurunnya etos
kerja dan produktivitas masyarakat.
Faktor ini sangat penting dalam
pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja
dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang bagus,
serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggung jawabkan dengan
maksimal
C. Biaya kehidupan
yang tinggi.
Melonjak tingginya biaya kehidupan
di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan
atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita
di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli dan
banyaknya pengangguran.
D. Pembagian subsidi
in come pemerintah yang kurang merata.
Hal ini selain menyulitkan akan
terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para warga miskin, juga
secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di sisi lain
rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.
Label:
SOSIAL
21.55
"waktu yang terus menagihku"
waktu berlalu begitu cepat, tiada berarti bila ku habiskan napas ini di alam kehidupan hanya sekedar menikmati...
ingin ku hidup seribu tahun mencari hal2 yang baru..
ingin ku tetap muda tanpa ada rambut yang beruban.....
semangat itu tetaplah melekat laksana perekat besi di hidup ini...
kurasa bumi semakin tua, semakin bersabar menunggu kebaikan sang Illahi Rabbi agar tiada memusnahkannya..
geliat anak cucu Adam semakin mencekam menghiasi alam ini...
kebencian di sana sini,,saudara jadi musuh dan lupa asal usul..
Sinar terang terus terang agar kelak jalan ini tearah dan menuntun langkah kaki ini ke jalan yang benar...
inginnya diri berbuat yang lebih layak orang2 yang nan jauh dari kelayakan hidup..
Apakah pada satu musim kita menjadi saudara? semoga pertanyaan ini menjadi kekutaan bagi yang lemah, ku menanti jawaban itu pada titik kejayaan......
ingin ku hidup seribu tahun mencari hal2 yang baru..
ingin ku tetap muda tanpa ada rambut yang beruban.....
semangat itu tetaplah melekat laksana perekat besi di hidup ini...
kurasa bumi semakin tua, semakin bersabar menunggu kebaikan sang Illahi Rabbi agar tiada memusnahkannya..
geliat anak cucu Adam semakin mencekam menghiasi alam ini...
kebencian di sana sini,,saudara jadi musuh dan lupa asal usul..
Sinar terang terus terang agar kelak jalan ini tearah dan menuntun langkah kaki ini ke jalan yang benar...
inginnya diri berbuat yang lebih layak orang2 yang nan jauh dari kelayakan hidup..
Apakah pada satu musim kita menjadi saudara? semoga pertanyaan ini menjadi kekutaan bagi yang lemah, ku menanti jawaban itu pada titik kejayaan......
Label:
PUISI
08.02
1.Dewa Bat. Dompu
Indera Kumala
2.Dewa Ind. Dompu 3.Dewa Mbora Dompu
4.Dewa Mbora Balada 5.Dewa yang punya kuda
6.Dewa yang mati di Bima
(diasingkan karena zalim)
7. Dewa Mawaa La Patu
(Raja Bima bergelar Mawaa Laba)
8. Dewa Mawaa Taho
Dadela Nata
Joharmani 9. Sultan Samsuddin 10. S. Jamaluddin
(Putri syeh Nurdin dari Mekkah) Mawaa Tunggul Manuru Dorongao
11. S. Sirajuddin putri Sultan Goa
Manuru Bata
12. S. Ahmad Manuru Kilo 13. S. Abdul Rasul I Manuru Laju
14. S. Usman Mawaa Parabo
15. S. Abdul Kahar
Mawaa Hidi
(putera Raja Kendari)
16. S. Samsuddin 17. S. Ahmad Syah 18. S. Abdul Kadir
Mawaa Sampela Mawaa Kambu Mawaa Alus
(Kamaluddin Mawaa Iha)
Diasingkan karena zalim
18. S. Abdul Kadir
Mawaa Alus
19. S. Abdurrahman 20. S. Abdul Wahab
Manuru Kempo Mawaa Cau
21. S. Abdullah 22. S. Muhammad Tajul Arifin 1 23. S. Abdul Rasul II
Mawaa Saninu Mawaa Mbere Bata Bou
S. Yakub 24. S. Muhammad Salahuddin
(diasingkan karena kurang waras) Mawaa Adil
25. S. Abdullah 26. S. Abdul Aziz
27. S. Muhammad Sirajuddin
(diasingkan ke Kupang oleh Kompeni)
28. S. Muuhammad Tajul Arifin II
(1947-1957, ob. 1963)
***
Silsilah Raja-raja Dompu
Menurut rekaman M. Jauffret, 1961
Sang Bima
1. Indera Kemala Indera Jamarut
Dewa Bitara Dompu
2. Dewa Ind. Dompu 3. Dewa Mambara Bisu 4. Dewa Mambara Belanda
5. Dewa yang punya kuda
6. Dewa yang mati di Bima
7. Dewa Mawaa Lapatu
(Raja Bima bergelar Mawaa Laba)
8. Dewa Mawaa Taho
9. Sultan Syamsuddin S. Malikussaid
Mawaa Tunggu (Makassar, 1606-1653)
10. S. Jamaluddin 11. S. Sirajuddin I Patimang Daeng Nisakking
Manuru Dorongso Manuru Beta Karaeng Bontojelne
12. S. Ahmad 13. S. Abdulrasyul
Manuru Kilo Manuru Laju
15. S. Abdulkahar 14. S. Usman
Manuru Midi Mawaa Parabo
16. S. Syamsuddin 17. S. Kamaluddin Mawaa Sampela
18. S. Ahmad Syah
Manuru Kambu
19. S. Abdul Kadir
Manuru Alus
20. S. Abdul Rahman
Manuru Kempo
Istri asal Jarangoco 21. S. Abdul Wahab istri asal Bali
Mawaa Cau
22. S. Abdullah 23. S. Yakub 24. S. Abdullah Tajul Arifin I 25. S. Abdulrasyul II
Mawaa Saninu
26. S. Muhammad Salahuddin
27. S. Abdullah II
Bancihincawa
28. S. Muhammad Sirajuddin
29. S. Muhammad Tajul Arifin II
Mawaa Sama
SILSILAH SULTAN DOMPU
(1545 – 1934)
NO URUTAN SULTAN TAHUN BERTAHTA URUTAN RAJA LAMA BERTAHTA
1 SAMSUDIN 1545 – 1590
24 – 9 – 1545 9 45 TAHUN
2 JAMALUDDIN 1590 – 1627 10 37 TAHUN
3 SIRADJUDDIN
(JENELI DEA, TURELI BOLO) 1627 – 1667 11 40 TAHUN
4 ABDUL HAMID AHMAD 1667 – 1697 12 30 TAHUN
5 ABDUL RASUL
BUMI SO ROWO 1697 – 1718 13 21 TAHUN
6 USMAN DAENG MANABANG 1718 – 1727 14 9 TAHUN
7 ABDUL YUSUF USMAN 1727 – 1732 15 5 TAHUN
8 KAMALUDIN ALI AKBAR 1732 16 DIASINGKAN
9 ABDUL KAHAR DAENG MAMU 1732 – 1749 17 17 TAHUN
10 AHMAD ALAUDIN JOHANSYAH 1749 – 1765 18 16 TAHUN
11 ABDUL KADIR (JENELI HU’U) 1765 – 1774 19 9 TAHUN
12 ABDURRAHMAN 1774 – 1787
1793 – 1798 20 13 TAHUN
5 TAHUN
13 ABDUL WAHAB
(TURELI DOMPU) 1787- 1793 21 6 TAHUN
14 YACUB DAENG PABELA 1798 22 DIASINGKAN
15 ABDULLAH I 1798 – 1799
1799 – 1805 23 1 TAHUN
6 TAHUN
16 MUHAMMAD TADJUL ARIFIN 1805 – 1809 24 14 TAHUN
17 ABDUL RASUL
(DAE HAU) 1809 – 1857 25 43 TAHUN
18 MUHAMMAD SALAHUDDIN 1857 – 1870 26 13 TAHUN
19 ABDULLAH II 1870 – 1882 27 12 TAHUN
20 MUHAMMAD SIRADJUDDIN
1882 – 1934
TURUN TAHTA:
11– 9-1934
WAFAT:
14 – 2- 1937
1847 – 1937 28 52 TAHUN
21 MUHAMMAD TADJUL ARIFIN 1947 – 1955 29 8 TAHUN
D E P R I N S
SILSILAH RAJA-RAJA DOMPU
Diterbit Oleh Unknown pada Kamis, 26 Juni 201408.02
Menurut Soenardi, 1976
1.Dewa Bat. Dompu
Indera Kumala
2.Dewa Ind. Dompu 3.Dewa Mbora Dompu
4.Dewa Mbora Balada 5.Dewa yang punya kuda
6.Dewa yang mati di Bima
(diasingkan karena zalim)
7. Dewa Mawaa La Patu
(Raja Bima bergelar Mawaa Laba)
8. Dewa Mawaa Taho
Dadela Nata
Joharmani 9. Sultan Samsuddin 10. S. Jamaluddin
(Putri syeh Nurdin dari Mekkah) Mawaa Tunggul Manuru Dorongao
11. S. Sirajuddin putri Sultan Goa
Manuru Bata
12. S. Ahmad Manuru Kilo 13. S. Abdul Rasul I Manuru Laju
14. S. Usman Mawaa Parabo
15. S. Abdul Kahar
Mawaa Hidi
(putera Raja Kendari)
16. S. Samsuddin 17. S. Ahmad Syah 18. S. Abdul Kadir
Mawaa Sampela Mawaa Kambu Mawaa Alus
(Kamaluddin Mawaa Iha)
Diasingkan karena zalim
18. S. Abdul Kadir
Mawaa Alus
19. S. Abdurrahman 20. S. Abdul Wahab
Manuru Kempo Mawaa Cau
21. S. Abdullah 22. S. Muhammad Tajul Arifin 1 23. S. Abdul Rasul II
Mawaa Saninu Mawaa Mbere Bata Bou
S. Yakub 24. S. Muhammad Salahuddin
(diasingkan karena kurang waras) Mawaa Adil
25. S. Abdullah 26. S. Abdul Aziz
27. S. Muhammad Sirajuddin
(diasingkan ke Kupang oleh Kompeni)
28. S. Muuhammad Tajul Arifin II
(1947-1957, ob. 1963)
***
Silsilah Raja-raja Dompu
Menurut rekaman M. Jauffret, 1961
Sang Bima
1. Indera Kemala Indera Jamarut
Dewa Bitara Dompu
2. Dewa Ind. Dompu 3. Dewa Mambara Bisu 4. Dewa Mambara Belanda
5. Dewa yang punya kuda
6. Dewa yang mati di Bima
7. Dewa Mawaa Lapatu
(Raja Bima bergelar Mawaa Laba)
8. Dewa Mawaa Taho
9. Sultan Syamsuddin S. Malikussaid
Mawaa Tunggu (Makassar, 1606-1653)
10. S. Jamaluddin 11. S. Sirajuddin I Patimang Daeng Nisakking
Manuru Dorongso Manuru Beta Karaeng Bontojelne
12. S. Ahmad 13. S. Abdulrasyul
Manuru Kilo Manuru Laju
15. S. Abdulkahar 14. S. Usman
Manuru Midi Mawaa Parabo
16. S. Syamsuddin 17. S. Kamaluddin Mawaa Sampela
18. S. Ahmad Syah
Manuru Kambu
19. S. Abdul Kadir
Manuru Alus
20. S. Abdul Rahman
Manuru Kempo
Istri asal Jarangoco 21. S. Abdul Wahab istri asal Bali
Mawaa Cau
22. S. Abdullah 23. S. Yakub 24. S. Abdullah Tajul Arifin I 25. S. Abdulrasyul II
Mawaa Saninu
26. S. Muhammad Salahuddin
27. S. Abdullah II
Bancihincawa
28. S. Muhammad Sirajuddin
29. S. Muhammad Tajul Arifin II
Mawaa Sama
SILSILAH SULTAN DOMPU
(1545 – 1934)
NO URUTAN SULTAN TAHUN BERTAHTA URUTAN RAJA LAMA BERTAHTA
1 SAMSUDIN 1545 – 1590
24 – 9 – 1545 9 45 TAHUN
2 JAMALUDDIN 1590 – 1627 10 37 TAHUN
3 SIRADJUDDIN
(JENELI DEA, TURELI BOLO) 1627 – 1667 11 40 TAHUN
4 ABDUL HAMID AHMAD 1667 – 1697 12 30 TAHUN
5 ABDUL RASUL
BUMI SO ROWO 1697 – 1718 13 21 TAHUN
6 USMAN DAENG MANABANG 1718 – 1727 14 9 TAHUN
7 ABDUL YUSUF USMAN 1727 – 1732 15 5 TAHUN
8 KAMALUDIN ALI AKBAR 1732 16 DIASINGKAN
9 ABDUL KAHAR DAENG MAMU 1732 – 1749 17 17 TAHUN
10 AHMAD ALAUDIN JOHANSYAH 1749 – 1765 18 16 TAHUN
11 ABDUL KADIR (JENELI HU’U) 1765 – 1774 19 9 TAHUN
12 ABDURRAHMAN 1774 – 1787
1793 – 1798 20 13 TAHUN
5 TAHUN
13 ABDUL WAHAB
(TURELI DOMPU) 1787- 1793 21 6 TAHUN
14 YACUB DAENG PABELA 1798 22 DIASINGKAN
15 ABDULLAH I 1798 – 1799
1799 – 1805 23 1 TAHUN
6 TAHUN
16 MUHAMMAD TADJUL ARIFIN 1805 – 1809 24 14 TAHUN
17 ABDUL RASUL
(DAE HAU) 1809 – 1857 25 43 TAHUN
18 MUHAMMAD SALAHUDDIN 1857 – 1870 26 13 TAHUN
19 ABDULLAH II 1870 – 1882 27 12 TAHUN
20 MUHAMMAD SIRADJUDDIN
1882 – 1934
TURUN TAHTA:
11– 9-1934
WAFAT:
14 – 2- 1937
1847 – 1937 28 52 TAHUN
21 MUHAMMAD TADJUL ARIFIN 1947 – 1955 29 8 TAHUN
Berdasarkan data dari Pusat Dokumentasi Raja-Raja di Indonesia
Pusaka, Vlaringen, Belanda.
Disusun oleh Abdul Aziz Siradjuddin.
Bagian I
DOMPU TELAH EKSIS BERABAD-ABAD
1. Ada Sebelum Sumpah Palapa
Judul di atas tidak mengada-ada.
Dompu dulu memang pernah merupakan sebuah kerajaan yang berjaya, mandiri dan
kuat. Buktinya dapat dilihat dalam catatan sejarah kerajaan Majapahit yang
berpusat di Jawa. Ketika Gajah Mada, Patih Mangkubumi Majapahit hendak
menyatukan seluruh Nusantara, dia menemukan masih ada 10 “nagari” yang perlu
ditundukkan untuk mewujudkan Nusantara di bawah satu panji, Majapahit, sehingga
menyebabkan ia harus mengeluarkan Sumpah Palapa yang terkenal itu.
Menurut Muhammad Yamin (2005, hlm.
52), di muka para menteri dan di tengah-tengah paseban, Gajah Mada mengucapkan
janji, “Saya baru akan berhenti berpuasa makan palapa, jikalau seluruh
Nusantara bertakluk dibawah kekuasaan Negara; jikalau Gurun, Seram,
Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik sudah
dikalahkan.”
Sumpah palapa di ucapkan Gajah Mada pada tahun 1331, pada awal kekuasaan Gajah Mada sebagai patih Mangkubumi Majapahit, saat mana Negara Majapahit baru berkembang di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan imperiumnya belum melingkar seluruh daerah Nusantara.
Bagi sebagian kerabat istana Majapahit saat itu, Sumpah Palapa dinilai terlampau mengerikan dan dianggap mustahil dapat menjadi kenyataan, mengingat kerajaan-kerajaan yang hendak ditaklukkan bukanlah lawan-lawan yang enteng.
Sumpah palapa di ucapkan Gajah Mada pada tahun 1331, pada awal kekuasaan Gajah Mada sebagai patih Mangkubumi Majapahit, saat mana Negara Majapahit baru berkembang di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan imperiumnya belum melingkar seluruh daerah Nusantara.
Bagi sebagian kerabat istana Majapahit saat itu, Sumpah Palapa dinilai terlampau mengerikan dan dianggap mustahil dapat menjadi kenyataan, mengingat kerajaan-kerajaan yang hendak ditaklukkan bukanlah lawan-lawan yang enteng.
Oleh seba itu, sewaktu Sumpah
Palapa diucapkan, menurut Muhammad Yamin (2005, hlm. 53), terdengarlah makian
dan ejekan yang tidak merdu bunyinya. “Ra Kembar dan Ra Banyak dengan terus
terang mengatakan tak mau percaya kepada kemenangan Gajah Mada dan terus
memaki-maki dengan perkataan yang kasar-kasar. Jabung-terewas dan Lembu-peteng
tertawa-tawa mengejekkan Gajah Mada yang dianggap sombong dan tinggi hati itu.”
Tetapi ternyata, penyatuan Nusantara berhasil diwujudkan Gajah Mada.
Hanya saja, sejak Sumpah Palapa dikeluarkan, tidak serta merta impian Gajah Mada tercapai. Butuh waktu puluhan tahun. Penyerbuan pertama Majapahit atas Dompu dilakukan tahun 1344 dengan pasukan yang dikomandani Tumenggung Nala. Tetapi gagal. Dompu baru berhasil di tundukkan pada tahun 1357, setelah Gajah Mada mengutus lagi Tumenggung Nala yang dibantu pasukan dari Bali di bawah pimpinan Panglima Soka.
Hanya saja, sejak Sumpah Palapa dikeluarkan, tidak serta merta impian Gajah Mada tercapai. Butuh waktu puluhan tahun. Penyerbuan pertama Majapahit atas Dompu dilakukan tahun 1344 dengan pasukan yang dikomandani Tumenggung Nala. Tetapi gagal. Dompu baru berhasil di tundukkan pada tahun 1357, setelah Gajah Mada mengutus lagi Tumenggung Nala yang dibantu pasukan dari Bali di bawah pimpinan Panglima Soka.
Kesuksesan menaklukan Dompu ini
merupakan salah satu peristiwa yang paling penting dalam catatan keberhasilan
Gajah Mada menyatukan Nusantara, sejajar dengan peristiwa penting lain yang
didapatkannya pada tahun yang sama, berupa kegagalan, yaitu pecahnya perang
Bubat melawan kerajaan Pakuan Pajajaran yang berakibat tewasnya Prabu Ratu
Dewata (Seri Baduga Maharaja), raja Pakuan Pajajaran bersama putrinya, Diyah
Pitaloka alias Citrasymi yang hendak dipersunting raja Majapahit, Prabu Hayam
Wuruk. Sejarah kemudian mencatat, hubungan Jawa dana Sunda terganggu akibat
peristiwa itu. Terbukti, sampai sekarang tidak ada nama jalan Gajah Mada dan Hayam
Wuruk di tanah Pasundan.
Cerita tentang penundukan Dompu dipaparkan dalam “Pupuh LXXII” : kitab Negarakertagama. Ini menunjukkan betapa pentingnya sebuah Kerajaan Dompo kala itu bagi Majapahit. “Pupuh” yang terbagi ke dalam enam bagian ini bertemakan tentang Tumenggung Nala. Persisnya pada bagian ketiga tertulis sebagai berikut: Keturunan orang cerdik dan setia; Selalu memangku pangkat pahlawan; Pernah menundukan Negara Dompo; Serba ulet menaggulangi musuh. (Slamet Mulyana, “Nagarakertagama dan Tafsir sejarahnya”).
Usai dikuasai, Raja Dompo dibawa menghadap Prabu Hayam Wuruk di Istana Majapahit. Sang raja bersama dua putrinya, dan dua gadis kerabat istana kerajaan Dompo – yang kesemuanya dilukiskan cantik-cantik – semula pasrah karena menyangka akan dipenjarakan, tetapi ternyata disambut meriah oleh Majapahit. Prabu Hayam Wuruk justru berterima kasih kepada Dompo mau bersedia menyatu dengan Majapahit untuk bersama-sama menggapai kebesaran, dan ia mempersilahkan Raja Dompo melanjutkan pemerintahannya sebagaimana biasa. Persatuan dan kesatuan yang dibutuhkan Majapahit, menurut Prabu Hayam Wuruk, untuk mencegah upaya yang dilakukan (kerajaan) Tartar yang tak pernah berhenti melebarkan kekuasaannya. (Langit Kresna Hariadi, 2006).
Cerita tentang penundukan Dompu dipaparkan dalam “Pupuh LXXII” : kitab Negarakertagama. Ini menunjukkan betapa pentingnya sebuah Kerajaan Dompo kala itu bagi Majapahit. “Pupuh” yang terbagi ke dalam enam bagian ini bertemakan tentang Tumenggung Nala. Persisnya pada bagian ketiga tertulis sebagai berikut: Keturunan orang cerdik dan setia; Selalu memangku pangkat pahlawan; Pernah menundukan Negara Dompo; Serba ulet menaggulangi musuh. (Slamet Mulyana, “Nagarakertagama dan Tafsir sejarahnya”).
Usai dikuasai, Raja Dompo dibawa menghadap Prabu Hayam Wuruk di Istana Majapahit. Sang raja bersama dua putrinya, dan dua gadis kerabat istana kerajaan Dompo – yang kesemuanya dilukiskan cantik-cantik – semula pasrah karena menyangka akan dipenjarakan, tetapi ternyata disambut meriah oleh Majapahit. Prabu Hayam Wuruk justru berterima kasih kepada Dompo mau bersedia menyatu dengan Majapahit untuk bersama-sama menggapai kebesaran, dan ia mempersilahkan Raja Dompo melanjutkan pemerintahannya sebagaimana biasa. Persatuan dan kesatuan yang dibutuhkan Majapahit, menurut Prabu Hayam Wuruk, untuk mencegah upaya yang dilakukan (kerajaan) Tartar yang tak pernah berhenti melebarkan kekuasaannya. (Langit Kresna Hariadi, 2006).
Jika dimulai dari catatan sejarah
kerajaan Majapahit saja yang berabad-abad lalu Dompu telah eksis sebagai sebuah
Negara berbentuk kerajaan, berarti jauh sebelum lahirnya Sumpah Palapa oleh
Gajah Mada tahun 1331, Kerajaan Dompu sudah mengibarkan panji-panji kebesaran.
Keberadaannya bahkan lebih dahulu dibanding kerajaan Pakuan Pajajaran yang
berdiri kira-kira tahun 1333 di Parahiangan Timur dekat Bogor, di kaki Gunung
Salak-Gunung Gede. Kerajaan Pakuan Pajajaran merupakan lanjutan kerajaan Galuh
yang Pusatnya terletak di Kawali dekat Ciamis.
2. Mengugat Hari Lahir Yang Aneh
Bertolak dari hal di atas, menjadi
aneh apabila hari lahir Dompu dimulai berdasarkan meletusnya Gunung Tambora
tanggal 11 April 1815, yang berarti pada tahun 2013 Dompu baru berusia 198
tahun. Padahal, bisa jadi usia sebenarnya lebih dari 700 tahun. Itu sebabnya,
penetapan hari lahir yang aneh ini perlu “digugat”.
Tidak ada daerah di Nusantara yang
hari lahirnya ditetapkan berdasarkan terjadinya letusan gunung yang terdapat di
masing-masing daerahnya. Beberapa contoh daerah yang mempunyai gunung meletus
dapat disebut di sini, waktu terjadinya letusan tidak digunakan sebagai hari
lahir masing-masing daerah tersebut.
DKI Jakarta hari jadinya ditetapkan tanggal 22 juni 1527 yaitu dihitung dari mulai berkuasanya Pangeran Jayakarta yang memimpin daerah ini hingga kawasan Banten, sedangkan gunung Krakatau di Selat Sunda meletus tahun 1880; Serang (Banten) menetapkan hari jadinya tanggal 18 Maret 1620 dihitung sejak masa Sultan Maulana Hasanudin, bukan juga berdasarkan meletusnya Gunung Krakatau; Bandung hari jadinya tanggal 20 April 1641 dimulai dari era Sultan Agung Mataram, bukan berdasarkan meletusnya Gunung Tangkuban Perahu tahun 1829; dan Bogor menetapkan hari lahirnya tanggal 3 Juni 1482 di zaman kepemimpinan Sri Baginda Maharaja, Raja Pakuan Pajajaran, sedangkan Gunung Salak/Papandayan meletus tahun 1780.
DKI Jakarta hari jadinya ditetapkan tanggal 22 juni 1527 yaitu dihitung dari mulai berkuasanya Pangeran Jayakarta yang memimpin daerah ini hingga kawasan Banten, sedangkan gunung Krakatau di Selat Sunda meletus tahun 1880; Serang (Banten) menetapkan hari jadinya tanggal 18 Maret 1620 dihitung sejak masa Sultan Maulana Hasanudin, bukan juga berdasarkan meletusnya Gunung Krakatau; Bandung hari jadinya tanggal 20 April 1641 dimulai dari era Sultan Agung Mataram, bukan berdasarkan meletusnya Gunung Tangkuban Perahu tahun 1829; dan Bogor menetapkan hari lahirnya tanggal 3 Juni 1482 di zaman kepemimpinan Sri Baginda Maharaja, Raja Pakuan Pajajaran, sedangkan Gunung Salak/Papandayan meletus tahun 1780.
Selanjutnya Gowa (Sulawesi Selatan)
memiliki gunungbernama Lompo Batang yang meletus tahun 1808, tetapi hari jadi
daerah ditetapkan tanggal 18 Oktober 1669 sejak naik tahtanya Sultan
Hasanuddin; begitu juga Makassar hari jadinya sejak 9 Juni 1607 dihitung dari
masa Datu Musing-Karaeng Galesong bukan pula pada berdasarkan meletusnya Gunung
Lompo Batang; dan Karangasem (Bali) dimulai pemerintah Raja Tjokorde Gede Raka
tanggal 21 Maret 1680 lebih lama dibandingkan meletusnya Gunung Agung tahun
1963.
Surabaya hari lahirnya dimulai tanggal 31 Mei 1293 sejak Raja Singasari pertama, sedangkan Gunung Bromo di Jatim meletus tahun 1580; dan terakhir Ternate (Maluku Utara) hari jadinya ditetapkan mulai tanggal 1 Maret 1527 di zaman Pangeran Zabirsyah, sedangkan Gunung Gamalama di daerah itu meletus tahun 1474.
Surabaya hari lahirnya dimulai tanggal 31 Mei 1293 sejak Raja Singasari pertama, sedangkan Gunung Bromo di Jatim meletus tahun 1580; dan terakhir Ternate (Maluku Utara) hari jadinya ditetapkan mulai tanggal 1 Maret 1527 di zaman Pangeran Zabirsyah, sedangkan Gunung Gamalama di daerah itu meletus tahun 1474.
Helius sjamsudin (2005),
pengusul/pengagas hari lahirnya Dompu pada tanggal 11 April 1815 (dan disetujui
Pemda Dompu melalui Perda No 18 tanggal 19 Juni 2004), yaitu tepat pada hari
terjadinya erupsi terdahsyat Gunung Tambora, mengakui bahwa Dompu akan menjadi
satu-satunya Kabupaten di Indonesia yang menjadikan Hari Jadi Wilayahnya
berdasarkan saat letusan gunung berapi. Ia menyatakan, ini memang unik karena
sejarah adalah suatu keunikan. “Dalam hal-hal yang baik Dompu haru berani
tampil beda dan lebih baik,” kata dia memberi alasan lebih lanjut.
Argumen Helius Sjamsudin itu
boleh-boleh saja jika dilihat dari sudut pandang kepepet, lantaran “malas”
menggali fakta-fakta sejarah Dompu. Tapi biarpun begitu , ini tetap merupakan
suatu keanehan, bahkan absurd (ganjil) seperti diakui sendiri oleh Helius
Sjamsudin (2005).
Sebab, sebagaimana mungkin Dompu
harus membuat Perayaan dan bersuka cita pada tiap tanggal itu, saat mana
sebaliknya banyak orang diberbagai belahan dunia mengenag peristiwa tersebut
dengan keprihatinan dan kesedihan karena erupsi Gunung Tambora telah membuat
penderitaan luar biasa yang tak gampang dilupakan entah sampai kapan.
Kalau saja para penduduk atau keturunan Kerajaan Tambora dan Kerajaan (Pa)Pekat masih ada yang hidup, niscaya mereka akan protes dan tidak akan sudi Dompu menetapkan hari jadinya pada tanggal 11 April 1815. Sayangnya, tidak ada sama sekali sisa kehidupan di dua kerajaan itu, karena lahar panas Gunung Tambora meluluhlantakkan mereka rata dengan tanah.
Lagi-lagi bisa disebut pula janggal, manakala peristiwa letusan Gunung Tambora dijadikan alasan untuk memberi istilah adanya Dompu Lama (Dompu Ntoi) sebelum letusan, dan Dompu Baru (Dompu Mbou) sesudah letusan, seperti juga diutarakan oleh Helius Sjamsudin (2005), dimana hal itu turut dijadikan bahan pertimbangan lain dalam menetapkan hari jadi Dompu, yang berdasarkan atas waktu meletusnya Gunung Tambora.
Kalau saja para penduduk atau keturunan Kerajaan Tambora dan Kerajaan (Pa)Pekat masih ada yang hidup, niscaya mereka akan protes dan tidak akan sudi Dompu menetapkan hari jadinya pada tanggal 11 April 1815. Sayangnya, tidak ada sama sekali sisa kehidupan di dua kerajaan itu, karena lahar panas Gunung Tambora meluluhlantakkan mereka rata dengan tanah.
Lagi-lagi bisa disebut pula janggal, manakala peristiwa letusan Gunung Tambora dijadikan alasan untuk memberi istilah adanya Dompu Lama (Dompu Ntoi) sebelum letusan, dan Dompu Baru (Dompu Mbou) sesudah letusan, seperti juga diutarakan oleh Helius Sjamsudin (2005), dimana hal itu turut dijadikan bahan pertimbangan lain dalam menetapkan hari jadi Dompu, yang berdasarkan atas waktu meletusnya Gunung Tambora.
3. Mencari Waktu Lain Buat Opsi
Hari Jadi
Secara institusional, Dompu tidak
pernah sempat lenyap, baik karena bubarnya kerajaan oleh sebab-sebab tertentu,
atau musnahnya seluruh perangkat institusi pemerintahan, rakyat dan berikut
geografi wilayahnya oleh akibat letusan Gunung Tambora, seperti menimpa dua
kerajaan kecil di kaki gunung tersebut, Tambora dan Pekat.
Dalam peristiwa letusan gunung itu,
Dompu tetap eksis walaupun turut menerima imbas dari letusan gunung Tambora.
Misalnya, istana tua (asi ntoi) terpaksa dipindahkan dari Bata yang terletak di
Sori Na’e karena tak bisa digunakan lagi akibat tertimbun abu vulkanik Gunung
Tambora. Pemindahan dilakukan ke sebelah utara sungai, persisnya lokasi yang
kini menjadi tempat berdirinya masjid jami Dompu, Baiturahman.
Bukti-bukti tetap eksisnya Dompu
dapat pula dilihat dari kesinambungan pemerintaha yang tidak pernah berhenti
(Vakum) sejak zaman hindu sampai dengan Sultan Muhammad Siradjuddin yang
menentang Belanda, sehingga mengakibatkan beliau diasingkan ke Kupang, Pulau
Timor. Lazimnya, eksistensi sebuah wilayah pemerintahan dijadikan acuan untuk
menetapkan hari lahir suatu daerah, bukan berdasarkan makna-makna simbolis
diluar itu yang dicari-cari pembenarannya.
Dompu mempunyai dua batas masa yang
bisa dijadikan acuan untuk menetapkan hari jadinya; masa kerajaan Hindu, dan
masa kerajaan Islam. Jika seperti ini diakui oleh Helius Sjamsudin (2005), di
masa kerajaan Hindu sulit ditemukan tanggal-bulan-tahun yang tepat mengenai
berdirinya kerajaan Hindu Dompu pertama akibat minimnya data-data sejarah
tentang Dompu di masa itu, padahal (katanya) tanggal-bulan-tahun harus menjadi
satu kesatuan (entitas) yang utuh untuk menetapkan hari lahir suatu wilayah
pemerintahan, maka pilihan kedua dapat digunakan dokumen masa kerajaan Islam
Dompu yang lebih jelas.
Masa kerajaan Islam Dompu dimulai dari kepemimpinan sultan pertama, yaitu Sultan Samsudin, yang dinobatkan pada tanggal 24 September 1545 (lihat data silsilah Sultan Dompu (1545-1934)). Apabila data ini yang hendak dipakai, walaupun mungkin harus juga dianggap “terpaksa” – lantaran sejarah keberadaan Dompu sebenarnya lebih lama dari itu – tidak apalah. Daripada menggunakan tanggal terjadinya letusan Gunung Tambora yang terkesan bersenang-senang diatas penderitaan dunia.
Masa kerajaan Islam Dompu dimulai dari kepemimpinan sultan pertama, yaitu Sultan Samsudin, yang dinobatkan pada tanggal 24 September 1545 (lihat data silsilah Sultan Dompu (1545-1934)). Apabila data ini yang hendak dipakai, walaupun mungkin harus juga dianggap “terpaksa” – lantaran sejarah keberadaan Dompu sebenarnya lebih lama dari itu – tidak apalah. Daripada menggunakan tanggal terjadinya letusan Gunung Tambora yang terkesan bersenang-senang diatas penderitaan dunia.
Selanjutnya setelah ini, perlu
terus diupayakan menggali data-data zaman Hindu, sehingga mungkin saja suatu
ketika kelak ditemukan tanggal-bulan-tahun tentang berdirinya pemerintahan
Dompu yang pertama di zaman Hindu, dengan raja, rakyat, dan wilayah yang jelas
dan berdaulat, sehingga hari jadi yang akurat akan benar-benar dipunyai Dompu.
Pulau Sumbawa
Pada zaman sebelum Gunung Tambora meletus tahun 1815, di Pulau Sumbawa terdapat lima kerajaan dengan pembagian wilayah seperti yang terlihat di atas. Kini wilayah eks Kerajaan Tambora dan Kerajaan Pekat menjadi wilayah Kabupaten Dompu, termasuk sebagian wilayah eks Kesultanan Sanggar. Sebagian lain wilayah eks Kesultanan Sanggar masuk wilayah kabupaten Bima. (Henri Chambert-Loir, 2005).
Pada zaman sebelum Gunung Tambora meletus tahun 1815, di Pulau Sumbawa terdapat lima kerajaan dengan pembagian wilayah seperti yang terlihat di atas. Kini wilayah eks Kerajaan Tambora dan Kerajaan Pekat menjadi wilayah Kabupaten Dompu, termasuk sebagian wilayah eks Kesultanan Sanggar. Sebagian lain wilayah eks Kesultanan Sanggar masuk wilayah kabupaten Bima. (Henri Chambert-Loir, 2005).
Bagian II
KISAH SULTAN MUHAMMAD SIRADJUDDIN
KISAH SULTAN MUHAMMAD SIRADJUDDIN
1. Diikat Kontrak Panjang
Di seluruh tanah air kita,
tokoh-tokoh perlawanan terhadap penjajah banyak yang terdiri dari raja dan kaum
bangsawan. Hal ini adalah sesuatu yang wajar karena kekuatan asing yang datang
menyerbu, juga mengancam secara langsung kekuasaan raja.
Selama perkembangan adanya
penjajahan di Indonesia kekuasaan kolonial Belanda dilakukan melalui
penguasa-penguasa pribumi dengan menggunakan perjanjian yang lebih
menguntungkan pihak Belanda. Perjanjian atau kontrak itu ada yang berjangka
panjang (lange verklaring), dan ada pula yang berupa perjanjian pendek (korte
verklaring). Kedua bentuk perjanjian berbeda karakternya. Konkrak yang bersifat
panjang paling lama diperbaharui 100 tahun sekali dan diterapkan terhadap kerajaan
yang dianggap kuat, sedangkan kontrak pendek diperbaharui 10 tahun sekali bagi
kerajaan yang dinilai lemah.
Berkat pengalaman yang dimiliki selama berabad-abad, bangsa Belanda menemukan cara yang baik untuk melestarikan jajahannya. Pada permulaan abad ke 20, seluruh Indonesia, yang resminya dinamakan Hindia Belanda, sudah dapat dikatakan di bawah kekuasaan Belanda. Ada yang dijajah secara langsung seperti pulau Jawa, kecuali 7% wilayah, yaitu mencakup Surabaya dan Yogyakarta, sementara daerah-daerah di luar Jawa (sekitar 60%) dijajah tidak langsung, dengan membiarkan pemerintahan berada di bawah raja-raja yang ada.
Selain bentuk kontrak berbeda antara kerajaan yang satu dengan lainnya, materi kontrak yang dibuat penjajah Belanda juga selalu berlainan antara raja pendahulu dan raja berikutnya. Setiap kali raja diganti oleh keturunannya atau oranglain, yang penilaian semua tergantung pada penjajah, setiap kali itu pula dikurangi wewenang raja.
Berkat pengalaman yang dimiliki selama berabad-abad, bangsa Belanda menemukan cara yang baik untuk melestarikan jajahannya. Pada permulaan abad ke 20, seluruh Indonesia, yang resminya dinamakan Hindia Belanda, sudah dapat dikatakan di bawah kekuasaan Belanda. Ada yang dijajah secara langsung seperti pulau Jawa, kecuali 7% wilayah, yaitu mencakup Surabaya dan Yogyakarta, sementara daerah-daerah di luar Jawa (sekitar 60%) dijajah tidak langsung, dengan membiarkan pemerintahan berada di bawah raja-raja yang ada.
Selain bentuk kontrak berbeda antara kerajaan yang satu dengan lainnya, materi kontrak yang dibuat penjajah Belanda juga selalu berlainan antara raja pendahulu dan raja berikutnya. Setiap kali raja diganti oleh keturunannya atau oranglain, yang penilaian semua tergantung pada penjajah, setiap kali itu pula dikurangi wewenang raja.
Dengan Kesultanan Dompu, Belanda
mulai mengadakan hubungan berdasarkan ikatan perjanjian panjang (traktaat me
Dompo, verklaring) tanggal 17 agustus 1856, yang ditandatangani oleh Sultan
Abdullah dan gubernur Selebes. Setelah Sultan Abdullah diganti oleh putranya,
Sultan Muhammad Siradjuddin, pada 21 Oktober 1882, kontrak lama masih akan
dilanjutkan. Akan tetapi, sultan yang baru, tidak mau begitu saja tunduk
terhadap kepentingan politik Kompeni, sehingga memaksa Belanda memperbaharui
kontrak dengan Sultan Muhammad Siradjuddin tanggal 31 Desember 1905. Dalam
perjanjian itu, selain daerah-daerah yang sudah ada sebelumnya seperti Dompu,
Kempo, Kawangko, Wonggo, Kilo, Hu’u, Daha, Ado dan Ranggo, Kompeni juga
memasukkan wilayah eks kerajaan Tambora dan Pekat (yang musnah akibat
meletusnya Gunung Tambora, tahun 1815) sebagai bagian wilayah Kesultanan Dompu,
serta sejumlah pulau kecil lainnya.
Biarpun kontrak sudah diperbaharui,
Sultan Muhammad Siradjuddin masih juga setengah hati untuk melaksanakan isi
kontrak. Misalnya, jarang membayar pajak kelapa dan hasil bumi kepada Belanda,
tidak menginginkan Belanda terlibat dalam urusan pemerintahan kesultanan, tidak
mau membiarkan rakyatnya harus kerja rodi untuk kepentingan penjajah, dan
menolak penjualan hasil bumi ke Belanda. Sikap menentang yang ditunjukkan
sultan, menyebabkan beliau bersitegang terus dengan Belanda. Ini berlangsung
hingga beliau turun tahta tanggal 11 september 1934, terhitung sejak ditetapkan
sebagai tahanan politik yang diasingkan (internering) ke Kupang dengan Surat
Keputusan (Besluit) Pemerintah Hindia Belanda Nomor 11 Tahun 1934.
Pembangkangan oleh sultan
disebabkan kontrak tersebut dinilai telah makin mempersempit wewenangnya
sebagai penguasa setempat. Disebutkan dalam kontrak itu bahwa kesultanan
merupakan bagian dari wilayah Hindia Belanda, dan karenanya berada dibawah
kedaulatan sri Baginda Ratu Belanda yang diwakili oleh Gubernur Jenderal.
Kekuasaan aras kesultanan diselenggarakan oleh seorang sultan yang diangkat
oleh Gubernur Jenderal, dan Gubernur Jenderal berwenang sejauh dan selama
dipandang perlu, mengatur secara lain hal-hal yang dimaksud dalam pelaksanaan
kekuasaan sultan. Kontrak tersebut juga mengatur penghasilan sultan,
perpajakan, dan benda-benda inventaris kesultanan.
D E P R I N S
Sultan Muhammad Siradjuddin
(menunggang kuda) bersama para pasukan abdi dalam, difoto pihak Belanda, dan
didokumentasinya tersimpan di Pusat dokumentasi Raja-raja di Indonesia Pusaka,
Vlaringen, Belanda.
2. Menghilangkan Kasta Terendah
Sultan Muhammad Siradjuddin lahir
pada tanggal 18 Maret 1847, dan naik tahta sebagai Sultan Dompu dalam usia 35
tahun pada tanggal 21 Oktober 1882. Beliau memerintah hingga tahun 1934, atau
selama 52 tahun, paling lama dari seluruh sultan yang berkuasa di Dompu.
–BERSAMBUNG–
–BERSAMBUNG–
Label:
BUDAYA
13.29
Pengamat: Voluntarisme Warga Dukung Jokowi-JK Warnai Pilpres 2014
Diterbit Oleh Unknown pada Senin, 23 Juni 201413.29
Jakarta - Puluhan ribu sukarelawan berkumpul di wilayah Bundaran Hotel Indonesia untuk menunjukkan dukungannya kepada pasangan calon presiden/calon wakil presiden nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Kesukarelawanan (voluntarisme) tersebut dianggap menjadi sebuah harapan baru demokrasi Indonesia ke depan di tengah pesimisme terhadap partai politik dan politik transaksional. Jokowi sempat menghadiri acara Flash Mob Dance yang diselenggarakan sejumlah pendukungnya itu, yang berbarengan dengan Car Free Day di Jakarta.
Sementara di sisi lain, dimulai siang ini, tim pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta akan melakukan kampanye akbar di DKI Jakarta bertempat di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Rencananya, acara itu akan sekaligus menghadirkan konser artis seperti Ahmad Dhani, Soneta Band, dan Band Radja.
Menurut Pengamat Politik dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Ari Dwipayana, ada perbedaan antara gerakan massa yang dimobilisasi dan yang didasarkan atas kesukarelawanan.
"Saya lihat yang flash mob itu sebagai suatu bentuk kesukarelaan yang didasarkan ada insiatif sendiri. Kita lihat mereka datang dari berbagai wilayah dalam bentuk keswadayaan, datang untuk mendukung Jokowi-JK secara sukarela. Berbeda misalnya kalau itu dimobilisasi di suatu tempat dengan mengerahkan simpul massa dari suatu wilayah," jelas Ari, Minggu (22/6).
Menurut Ari, voluntarisme rakyat itu biasanya muncul benar-benar murni karena figur. Mereka hadir bukan karena ingin menonton ikon lain yang ditampilkan semacam artis maupun penyanyi Ahmad Dhani dan Rhoma Irama.
Hal demikian, menurutnya, menggambarkan kekuatan rakyat (people power) yang pernah terjadi di 1999, ketika Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menjadi Figur Perlawanan atas Rezim Orde Baru. Massa mendukungnya secara sukarela.
"Yang dimobilisasi itu dikerahkan. Bisa dengan berbayar melalui broker pendatang massa. Yang voluntarisme tak berbasis itu, dia datang sendiri dengan inisitif sendiri," jelasnya.
Dia melanjutkan, biasanya yang sukarela itu berisi anak-anak muda dan profesi-profesi yang datang dengan ide kreatif masing-masing. Mereka lalu menampilkan gayanya sendiri untuk mendukung.
"Yang dimobilisasi itu umumnya seragam dan ditentukan harus menggunakan apa. Mereka datang untuk menonton artis. Jadi voluntarisme datang dengan kreativitas dan keragaman, sementara yang satunya dengan keseragaman," lanjut Ari.
Bagi politik Indonesia, kata Ari, fenomena itu menjadi penting karena politik dan demokrasi memang harus dibangun berdasarkan prinsip kesukarelaan. Baginya, keberadaan kegiataan seperti flash mob di Bundaran HI adalah kebangkitan demokrasi Indonesia.
Sebab selama ini, demokrasi di Indonesia kembali dikritik karena ditandai oligarki elite yang cenderung melakukan mobilisasi, persis seperti karakter Rezim Orde Baru yang juga suka memobilisasi.
Kedua, prinsip demokrasi Indonesia selama ini dipenuhi politik transaksional, yakni orang terlibat politik karena ingin mendapat imbalan. Fenomena flash mob berbeda karena dia tak didasarkan mobilisasi elite tapi kesukarelaan.
Kata Ari, peserta flash mob itu belum tentu memilih parpol yang sama di Pileg. Namun di pilpres mereka bisa bergerak sendiri karena sudah tak mengandalkan politik berbasis mesin parpol.
"Kesukarelaan ini adalah titik balik penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia. Rakyat membela sesuatu bukan karena dibayar, namun punya kesadaran dan keinginan memperjuangkan sesuatu," ungkapnya.
Penulis: Markus Junianto Sihaloho/NAD
Label:
BERITA
12.52
HARTA KARUN BANGSA YANG TERMAKAN WAKTU
Banyak sekali persoalan-persoalan yang terjadi di bangsa ini, salah satunya masalah kebudayaan. Masalah ini kembali mencuak di permukaan publik yang selalu membuat resah masyarakat.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan kebudayaan. Bagi bangsa ini kebudayaan bukan hanya sekedar kesenian yang digunakan untuk mengisi waktu luang saja, melainkan kebudayaan merupakan ciri khas bangsa indonesia di mata dunia. Banyak kebudayaan memberikan corak tersendiri dari bangsa. Ini merupakan harta bangsa yang sangat berharga dan tidak terkira nilainya. Namun seiring dengan perubahan jaman, sedikit demi sedik sinar budaya mulai buyar. Banyak buah pikiran manusia ini mulai termakan oleh jaman.
Dulu kebudayaan merupakan sesuatu yang sakral buat masyarakat. Kebudayan merupakan bagian dari jiwa mereka, namun sekarang yang mengerti dan tahu akan kebudayaan bangsa ini hanyalah segelintir orang saja. Itupun hanya para tokoh masyarakat, ketua adat, dan para sejarawan dan budayawan. Berdasarkan gambaran diatas, ini merupakan kenyataan yang sangat memilukan bagi bangsa ini.
Salah satunya tidak usah kita ambil contoh yang jauh kita lihat saja disekitar kita, di Bima-Dompu. Di daerah ini banyak sekali buah pikiran yang telah dihasilkan seperti yang terkenal ialah rimpu mpida sekaligus menjadi ciri khas orang Bima-Dompu. Selain dari itu ada yang namanya nggahi dana.
Nggahi dana merupakan sebuah prosesi pernikahan yang didahului dengan pernyataan antara utusan dari rombongan mempelai laki-laki dengan pihak keluarga mempelai perempuan. Biasanya dalam bentuk ungkapan yang dikemas dalam bentuk syair, dengan keindahan rangkaian kalimat-kalimat syair. Namun itu semua kini telah jarang ditemui bahkan sudah tidak ada orang yang menggunakannya lagi
Kemajuan jaman telah membunuh jiwa anak bangsa, telah mempengaruhi jalan pikiran mereka, terkadang jika mereka melihat orang-orang memakai pakaian adat dalam pergaulannya, tidak jarang mereka dibilang kuno, kampungan, tidak modis, tidak gaul seperti pakaian yang sedang tren di jaman sekarang ini. Sehingga akibat dari sikap kita yang acuh terhadap kebudayaan sendiri, banyak kebudayaan kita yang telah diklaim oleh negara-negara lain. Sehingga apa, setelah kejadian seperti itu terjadi, ramai-ramai orang dari sabang sampai merauke marah, mengamuk, mahasiswa berdemo menuntut pemerintah agar segera menyelesaikan masalah itu secepatnya, memvonis pemerintah yang tidak becus dalam menjaga aset-aset negara, mencaci maki dan sebagainya. Ini merupakan pandangan yang sangat memilukan. Disaat sesuatu sudah terjadi barulah mulai bertindak dan ujung-ujungnya pemerintah yang disalahkan.
Seharusnya sikap mengkambing hitamkan pemerintah jangan kita jadikan untuk menutupi ketidak becusan kita dalam menjaga kebudayaan yang kita miliki. Semua ini bukanlah salah pemerintah seutuhnya. Ini merupakan kesalahan kita semua dan kewajiban kita semua pula untuk menjaganya. Sebab yang lebih tahu dan memahami kebudayaannya itu hanya masyarakat itu sendiri, karena budaya tumbuh dan berkembang dalam masyarakat jadi yang tahu seutuhnya tentang kebudayaan itu sendiri adalah maasyarakat itu sendiri, bukanlah pemerintah
.- RAMADHOAN-
Label:
BUDAYA