Latest Post
20.03
“Hari Pertama Puasa karena Lapar jadi agak loncat “
Diterbit Oleh Unknown pada Minggu, 25 Januari 201520.03
Pada
Sebuah Kesempatan Saya Pernah Membaca tentang Ini :
“Hakekat
Anggaran”
•
Anggaran Daerah - Negara adalah uang rakyat, yang
bersumber dari rakyat
•
Bersumber: Pajak, Restrisbusi, BUMN, Pinjaman/Hutang,
Hibah dan Pendapatan lain yang sah.
Anggaran
diperlukan untuk menjamin eksistensi Negara dan membiayai pengelolahan Negara:
•
Untuk menjamin
dipenuhinya hak-hak rakyat (ecosob right)
•
Untuk
menciptakan kesejahteraan
Masyarakat.
•
Untuk membiayai
pelayanan kepada masyarakat.
Tentu
dalam penerapannya,,,Negara sebagai pengelola uang rakyat hadir untuk
memberikan dan memenuhi hak-hak dasar rakyat Seperti Pendidikan,kesehatan dan
infrastruk lainnya…Adanya Negara “wellfare State” Negara kesejahteraan tentu memberi ruang Bagi Negara
untuk mengatur uang Rakyat tersebut untuk kesejahteraan rakayat.
Lalu Pada
kesempatan yang lain saya pernah mendengar percakapan ini :
“Ntar
Malam kita Ngenet Gratis di Taman Kota ya Broo…?”di jawab oleh temannya “Ah
Kamu maunya Gratisan aja”
Tentu
saya hanya ingin menangkis “Kalimat Gratis” lewat pikiran saya lalu tertuang
dalam tulisan bahwa jangan2 Pemakna Gratis atas Apa yang sudah di sediakan oleh
Pemerintah Pada Tempat-tempat Pelayanan Publik tersugesti luas “dan terbukti pada
Percakapa di atas”sehingga kita tidak pernah mau bersikap Kritis pada Soal2 itu
karena menganggap Pemerintah Sudah sangat Berbaik Hati telah Menyediakan Semua
yang kita butuhkan Lalu muncul Perntayaan “Au Wali ku di Ne’em mu”au wali ku ma
kura dan Lain2 yang terkesan bahwa kita sebagai rakyat adalah penikmat yang
tidak berhak atas tuntutan apapun tentang Kesejahteraan Padahal saya mengutip tentang
“Hakekat
Anggaran”
•
Anggaran
Daerah - Negara adalah uang rakyat, yang bersumber dari rakyat
•
Bersumber:
Pajak, Restrisbusi, BUMN, Pinjaman/Hutang, Hibah dan Pendapatan lain yang sah.
Ah mungkin aku berlebihan dalam memaknai percakapan
tersebut tapi rasanya aku juga tidak
terlalu berlebihan kalau merujuk pada sumber anggaran yang nota bene berasal
dari Rakyat,Negara adalah sebagai Pengelola Uang rakyat dan untuk kesejahteraan
Rakyat,,,
Di awal
Puasa Ini Saya Ingin Mengajak Kawan Edon Owa Monca Dan Iwan Berharap untuk
tidak merasa mapan berpikir,,,Ini Bukan Soal Prodak Barat atau Timur Ini murni
karena Semata-mata untuk menemukan Sisi positif dan kebenaran Atas apa yang
kita liat dan Rasakan Bukankah Nabi Saw mengajarkan kita untuk kritis,
tidak taqlid, terhadap apapun termasuk keyakinan kita. Karena,
dengan bersikap kritis sesorang akan tahu mana sisi positif dan negatif .
Sesuatu yang positif dilanjutkan dan yang
negatif ditelaah dan di perbaiki untuk manfaat (kontribusi) dan berkah
(transformasi) buat umat.
Karena
ini bertepatan dengan Puasa semoga Puasa Anda Berdua Berkah dan Tida berpikir
macam2 Apalagi tentang Makanan (Larangan Keras)Kecuali Untuk Berbuka ,,,saya
ingin mengutip Firman Allah “Maka berilah kabar gembira kepada
mereka hamba-hamba-Ku. Yaitu mereka yang mendengarkan perkataan, kemudian
mengikuti mana yang terbaik. Mereka itulah orang-orang yang diberi
petunjuk oleh Allah dan itulah orang-orang yang berakal budi (ulu al-albab)” (Q.S. al-Zumar/39:17-18)”
Satu Lagi
Mas Edon owa monca dan Iwan Berharap :
Mujadilah ayat 11
“ٌ ...دَرَجاتٍ الْعِلْمَ أُوتُوا الَّذينَ وَ
مِنْكُمْ آمَنُوا الَّذينَ اللَّهُ يَرْفَعِ...”
Artinya : “…
Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antara kamu dan
orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…” (Q.S. Al – Mujadilah 58 : 11)
Saya
tidak Bermaksud menjelaskan Apa maksud ayat tersebut Kawan edon owa monca dan
iwan Berharap Sebagai penutup saya juga menemukan Ini : Surat Ar-Ra'd ayat 11. ....إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا
مَا بِأَنْفُسِهِمْ ....
artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum
itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ”
Kawan
edon dan Iwan Berharap Jalan Kritis adalah jalan menemukan kebenaran dan jalan
menemukan Kebenaran adalah Jalan mempertanyakannya secara kritis,,,ya anggap
saja dengan berpikir Kritis kita Mulai Merubah nasib dan pembodohan Penyedia layanan itu…Sekian
dan terima Kasih.
Catatan
di tengah pertarungan Memberantas Hawa diri sendiri di Bulan Puasa,,,Semoga
tidak berdosa dan kalaupun ngawur anggap sedang tidak konsen Karena Biasa
“Lapar”.
Label:
OPINI