Home » » HARTA KARUN BANGSA YANG TERMAKAN WAKTU

HARTA KARUN BANGSA YANG TERMAKAN WAKTU

Diterbit Oleh Unknown pada Senin, 23 Juni 201412.52

Banyak sekali persoalan-persoalan yang terjadi di bangsa ini, salah satunya masalah kebudayaan. Masalah ini kembali mencuak di permukaan publik yang selalu membuat resah masyarakat.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan kebudayaan. Bagi bangsa ini kebudayaan bukan hanya sekedar kesenian yang digunakan untuk mengisi waktu luang saja, melainkan kebudayaan merupakan ciri khas bangsa indonesia di mata dunia. Banyak kebudayaan memberikan corak tersendiri dari bangsa. Ini merupakan harta bangsa yang sangat berharga dan tidak terkira nilainya. Namun seiring dengan perubahan jaman, sedikit demi sedik sinar budaya mulai buyar. Banyak buah pikiran manusia ini mulai termakan oleh jaman.
Dulu kebudayaan merupakan sesuatu yang sakral buat masyarakat. Kebudayan merupakan bagian dari jiwa mereka, namun sekarang yang mengerti dan tahu akan kebudayaan bangsa ini hanyalah segelintir orang saja. Itupun hanya para tokoh masyarakat, ketua adat, dan para sejarawan dan budayawan. Berdasarkan gambaran diatas, ini merupakan kenyataan yang sangat memilukan bagi bangsa ini.
Salah satunya tidak usah kita ambil contoh yang jauh kita lihat saja disekitar kita, di Bima-Dompu. Di daerah ini banyak sekali buah pikiran yang telah dihasilkan seperti yang terkenal ialah rimpu mpida sekaligus menjadi ciri khas orang Bima-Dompu. Selain dari itu ada yang namanya nggahi dana.
Nggahi dana merupakan sebuah prosesi pernikahan yang didahului dengan pernyataan antara utusan dari rombongan mempelai laki-laki dengan pihak keluarga mempelai perempuan. Biasanya dalam bentuk ungkapan yang dikemas dalam bentuk syair, dengan keindahan rangkaian kalimat-kalimat syair. Namun itu semua kini telah jarang ditemui bahkan sudah tidak ada orang yang menggunakannya lagi
Kemajuan jaman telah membunuh jiwa anak bangsa, telah mempengaruhi jalan pikiran mereka, terkadang jika mereka melihat orang-orang memakai pakaian adat dalam pergaulannya, tidak jarang mereka dibilang kuno, kampungan, tidak modis, tidak gaul seperti pakaian yang sedang tren di jaman sekarang ini. Sehingga akibat dari sikap kita yang acuh terhadap kebudayaan sendiri, banyak kebudayaan kita yang telah diklaim oleh negara-negara lain. Sehingga apa, setelah kejadian seperti itu terjadi, ramai-ramai orang dari sabang sampai merauke marah, mengamuk, mahasiswa berdemo menuntut pemerintah agar segera menyelesaikan masalah itu secepatnya, memvonis pemerintah yang tidak becus dalam menjaga aset-aset negara, mencaci maki dan sebagainya. Ini merupakan pandangan yang sangat memilukan. Disaat sesuatu sudah terjadi barulah mulai bertindak dan ujung-ujungnya pemerintah yang disalahkan.
Seharusnya sikap mengkambing hitamkan pemerintah jangan kita jadikan untuk menutupi ketidak becusan kita dalam menjaga kebudayaan yang kita miliki. Semua ini bukanlah salah pemerintah seutuhnya. Ini merupakan kesalahan kita semua dan kewajiban kita semua pula untuk menjaganya. Sebab yang lebih tahu dan memahami kebudayaannya itu hanya masyarakat itu sendiri, karena budaya tumbuh dan berkembang dalam masyarakat jadi yang tahu seutuhnya tentang kebudayaan itu sendiri adalah maasyarakat itu sendiri, bukanlah pemerintah

.- RAMADHOAN-
Berbagi artikel ini :

Posting Komentar

 
Support : OwamoncaOwamoncaeOwamonca
Copyright © 2011. Owamonca - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Owamonca
Proudly powered by Blogger